»

Rabu, 28 Maret 2018

War Room

Kemarin tuh aku liat recordingnya Festival Kuasa Allah (FKA) ke 25 di Bali. Waktu moment pelepasan, ada yg teriak2 histeris gt, dan setelah didoakan & dilepaskan dia tetep berontak teriak2 gt. Pastor Philip bilang, "yang tersisa hanya kemarahanmu sendiri", trs pastor Philip mengajak semua bernyanyi "yes Jesus loves me, yes Jesus loves me, yes Jesus loves me, and the bible tells me so". Itu orang nangis, pastor Philip memeluk dia & membisikkan "Tuhan Yesus mengasihimu".

Ya Tuhan aku mau seperti itu, aku ingin masuk melayani seperti itu. Entah kenapa masalah psikologi itu selalu menarik buat aku. Bukan aku seorang konselor yg ahli dalam menasehati atau mencarikan solusi buat masalah orang lain, tidak. Kadang kalo ada orang curhatpun aku ga tau bagaimana harus memberi jawab, aku cuma bisa diem tanpa solusi. Tapi dunia "kebatinan" itu selalu menarik buat aku, memperhatikan psikologi & emosi orang itu menyenangkan. Sampe pernah aku mikir kayaknya aku salah jurusan, harusnya aku masuk psikologi, hahahaha. 

Aku suka mencari solusi dari masalah itu dari akarnya. Dan kadang2 akar dari sebuah masalah itu adalah hal2 yang tak bisa diungkapkan secara logis, hanya bisa dirasakan oleh hati (cie hati.... wkwkw). Tentang kepahitan, luka batin, penolakan, tentang kesedihan dan kekecewaan yang tak terkatakan, yang imbasnya ke kehidupan yang jauh dari damai sejahtera & penuh masalah. Rasanya aku pingin memeluk mereka dan berkata "I know what your feeling. Tuhan mengasihimu dan rindu memulihkanmu, seburuk apapun masa lalumu"

Tuhan, kalau Engkau ingin aku melayani orang lain melalui pelayanan konseling & doa, maka terjadilah seperti yang Engkau ingini. Aku ga tau gmn caranya jadi konselor & jadi pendoa, aku juga bukan orang yang sip untuk selalu memberi solusi yang tepat, akupun bukan orang yang bisa berdoa berjam2 seperti pendoa2 lain. Tapi jika Engkau menghendaki, maka terjadilah, jangan kehendakku melainkan kehendakMu. Ini hidupku, pakailah sesuai yang Engkau ingini.