»

Rabu, 20 Januari 2016

ah yasudahlah

Tuhan aku dikecewakan sama si gendut (untuk kesekian kalinya).
Ah yasudahlah, bukan hakku untuk menuntut pembalasan.
Ah yasudahlah, bukan bagianku untuk menghakimi orang lain.
Ah yasudahlah, toh sukacita & damai sejahtera itu adalah pilihan.
Aku memilih untuk tetap bersuka cita dan hidup dengan hati yang penuh damai sejahtera, apapun yg orang lain perbuat padaku hari ini.

Bagianku hanya mengampuni & melupakan. Aku duduk diam dan menyerahkan perkaraku ini padaMu.

Selasa, 19 Januari 2016

Yesus pokok dan kitalah carangNya

Tuhan Yesus, terima kasih sudah memberiku talenta yg luar biasa untuk aku boleh bagikan kepada orang-orang di sekitarku. Terima kasih Engkau memberiku kepercayaan untuk melayani mereka. Terima kasih telah memakaiku untuk perpanjangan tanganMU bagi mereka. Terima kasih memberiku kesempatan menghidupi hidup untuk semakin hidup, bermanfaat buat sekelilingku.

Biarlah aku tetap menyadari bahwa semua adalah dari Engkau, dan semua kemulyaan kembali padaMU Bapa. Jangan aku lupa diri, sombong, menganggap semua adalah hasil usahaku sendiri dan mencuri kemulyaanMU. Jaga hatiku, biarlah aku tetap ingat semua dari Engkau, dan segala kemulyaan kembali padaMU saja. Engkau semakin bertambah, aku semakin berkurang


Terima kasih Tuhan. Jadikan aku hamba yang baik, pakai aku lebih lagi. Amin.

Senin, 04 Januari 2016

Tuhan mengingatkan melalui apapun (1)

2 hari berturut2 nemu postingan2 yg memberkati. Memang ditulis oleh saudara seberang, tapi ada pesan yg baik di dalamnya. Ini postingan di hari pertama, diambil dari https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10205142628073483&set=a.1620868809775.2076669.1478081480&type=3&theater
Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang.
Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima.
Mereka sanggup beli barang-barang mewah.
Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan.
Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
Tapi santai saja saat harus naik angkot kemana-mana.
Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.
Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.
Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya.
Tapi juga tidak merendahkan orang yg lebih miskin darinya.
Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi.
Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.
Mereka punya..
Tapi tidak teriak kemana -mana.
Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya.
Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama.
Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti : Pamit saat pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang orang yang ada di rumah itu), kembalikan pinjaman uang sekecil apapun, berani minta maaf saat ada kesalahan & tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun. Kelihatannya sederhana, tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.
Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama & kesederhanaan.
Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang.

Tuhan mengingatkan melalui apapun (2)

Hari kedua aku diberkati dengan postingan yg diambil dari https://www.facebook.com/ponco.bk/posts/1109107769130166

ALLAHU AKBAR.... 
Hari ini saya membuktikan bahwa masih banyak orang memiliki hati yang luar biasa....
Hari selasa yg lalu tgl 29 Desember 2015 saya dan istri perjalanan naik sepeda motor dari Kota Malang ke Ponorogo melalui Kab Blitar... Saat diperjalanan kami berhenti sejenak di daerah Wlingi Blitar untuk shalat dhuhur... selesai shalat kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai Ponorogo...
Saat di Ponorogo saya baru sadar jika Hp saya tidak ada di saku ataupun di dalam tas... maka saat itu juga memakai HP istri saya coba hubungi No Hp saya... Subhanallah... terdengar suara bapak" yang tenang dan bilang jika HP Beliau temukan di teras masjid wlingi dan sekarang sedang beliau simpankan...(padahal banyak orang jk di kondisi tsb akan segera mematikan Hp tsb atau membuang kartunya dan memakai Hp nya) Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau dan mengijinkan Hp tersebut diambil beberapa hari lagi oleh teman saya sesama konselor IbuShanti Widyawati yg rumahnya di Blitar ttp kebetulan hari tersebut ada di bondowoso..
Tetapi Beliau langsung menjawab... "tidak usah pak... saya yakin bapak sangat membutuhkan Hp ini terutama nama" kontaknya... biar besok saya paketkan.. Insya Allah beberapa hari sampai di Ponorogo... minta tolong dituliskan alamatnya... Masya Allah... mulia sekali Beliau... dan saya berkeinginan nanti saya akan mengucapkan dan memberi tanda terima kasih kepada Beliau memakai alamat pengirim...
Esoknya beliau SMS ke no Hp istri menyapaikan Hp sudah terpaketkan dengan jasa pengiriman JNE jam 13.00... dan mungkin karena Beliau takut saya khawatir Beliau berkata lagi Insya Allah beberapa hari lagi paketan akan sampai di Ponorogo... 
Dan hari ini.... Paketan HP itu benar" sampai di saya... dan.... Subhanallah, tanpa nama dan hanya tertulis "Saudaramu Di Blitar"... Ya Allah... inikah arti ukhuwah islamiyah... begitu mulianya beliau... bahkan sesaat kemudian saya telp beliau mengucapkan terima kasih dan menanyakan alamat... Beliaupun enggan memberikan alamat bahkan nama... 
Bapak yang baik.... dimanapun berada, terima kasih... semoga Allah SWT memberikan keberkahan umur kepada Bapak dan keluarga... memberikan keberkahan kesehatan kepada Bapak dan keluarga... memberikan keberkahan rejeki kepada Bapak dan keluarga... 
Saya yakin... kata" terima kasih tidak Bapak harapkan.. termasuk shere saya di FB... tapi saya hanya ingin berbagi... masih banyak orang baik di sekitar kita... dan kitapun punya kesempatan belajar mencontoh keihlasan Bapak menjadi orang baik ! Insya Allah...

Kebaikan yang kita lakukan tidak perlu dipamer-pamerkan, tidak perlu juga mengharap imbalan atasnya. Lakukan saja dengan iklas dan tulus, Tuhan yang akan membalaskannya.

... orang baik masih ada ...