»

Minggu, 17 Desember 2017

I am here, thank You Jesus



  Thank You Jesus, Jesus,  
   Jesus, Thank You Jesus  
   It's only by Your Grace  
  That I could lived today  
 Forever I will praise Your name 


Entah darimana datangnya damai sejahtera ini. Bbrp hari lalu, sejak mimpi itu datang, rasanya ada sukacita & damai sejahtera yg berlimpah dalam hati. Kalau lihat kenyataan, bagaimana keluargaku, bagaimana ekonomiku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana teman-temanku, bagaimana pasangan hidupku, mungkin aku akan hopeless. Tapi Tuhan kasi aku damai sejahtera untuk melewati semua ini. Terima kasih Tuhan, hanya karena anugerahMu aku bisa melewati ini semua. Terpujilah namaMu.

Jumat, 15 Desember 2017

Amsal 23:18

Tadi malem mimpi. Mimpinya sih sebenernya biasa aja, ada temen2 yang agak banyak disana, lalu kita berlari2an, juga ada bu latifah. Sederhana & nothing special, tapi entah kenapa bagiku itu adalah sebuah mimpi indah. Mungkin karena udah lama sekali aku gak merasakan apa itu namanya teman, apa itu namanya jalan2, apa itu namanya guru/dosen/pembimbing favorit. Udah lama sekali rasanya aku kehilangan itu semua, kehilangan apa yang aku cintai. Dan begitu semua itu hadir dalam mimpi, rasanya itu mimpi indaaaaaahh bgt.

Dan ketika aku bangun dari tidur, aku merasakan bener2 ada sukacita dan damai sejahtera. Intinya Tuhan bikin aku sejenak flashback ke masa lalu melalui mimpi itu. Dan Tuhan ingin perlihatkan bahwa masa laluku bener2 Tuhan buat indah. Tapi karya Tuhan di hidupku nggak akan berhenti sampai di situ. Kalau Tuhan sanggup bikin masa laluku indah, Dia tetap Tuhan yang sama yang sanggup untuk membuat masa depanku indah juga.

Bapa, I trust You. Aku tau masa depanku ada di dalam tanganMu, dan Engkau pasti berikan yang terbaik buatku, buat keluargaku. Apapun pergumulanku saat ini, entah itu pekerjaanku, keluargaku, ekonomiku, pasangan hidupku, teman2ku, kerohanianku, dan semua2 hal yang aku kuatirkan di masa depan, aku percayakan dalam tanganMu.

"Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang" (Amsal 23:18)

Biarlah aku tetap hidup dalam sukacita dan damai sejahtera berlimpah, apapun yang sedang aku hadapi sekarang. Biarlah hatiku tetap tenang, hatiku tetap percaya ada tangan kuat yang memegang hidupku, dan aku tidak perlu kuatir tentang apapun juga.


Gambarnya gak nyambung sih, tapi cuma pingin bilang bahwa aku siap menghadapi masa depanku dengan penuh damai sejahtera karena aku tau kepada siapa aku percaya dan kepada siapa aku berharap, Tuhan Allah yang Empunya langit dan bumi, sehingga aku tidak perlu kuatir tentang apapun juga di masa depanku. Amin

Kamis, 07 Desember 2017

Sawang Sinawang

Aku pernah mengagumi seseorang, adik kelasku namanya Ira, seorang penyanyi, populer, manis, pinter di sekolah, pinter dandan, punya sister2 yang kompak, pokoknya aku diem2 ngefans lah hehe. Aku melihat hidupnya begitu sempurna.

Aku juga pernah sedikit iri sama Devina. Keluarganya begitu harmonis dan hangat satu sama lainnya, cina totok bukan cina abal2 hahha, keluarganya punya usaha sendiri, dan sangat rohani sekali (papanya majelis gereja). Aku melihat keluarganya begitu sempurna.

Nah akhir2 ini, aku lagi ngefans sama seorang artis, Maudy Ayunda. She is so cute, so lovable. Manis, imut2, kaya, sukses, pinter, karirnya bersinar, studinya juga oke bgt, dia kuliah di Oxford, tapi dia orang yang rendah hati dan sederhana, gak neko2, berkelas, dan jauh dari gosip2 miring artis. Wow aku melihat hidupnya begitu sempurna.

Tapi ada suatu waktu, aku pernah gak sengaja baca di facebooknya Ira, dia nulis status yang intinya dia gak puas dengan hidupnya. Helloooo??? Aku disini mengagumi kamu, melihat bahwa hidupmu begitu sempurna, bahkan kalo bisa nih kita tukeran tempat deh, aku pingin bisa jadi kayak kamu. Lhah tapi kok dia-nya sendiri (yang sempurna di mataku) malah memandang hidupnya buruk.

Ah hidup itu memang sawang sinawang. Kadang apa yang kita lihat sempurna di kehidupan orang lain belum tentu orang itu ngeh bahwa dia sempurna, bahwa ada orang lain yang sangat menginginkan hidup yang dia jalani.

Itu bikin aku mikir lagi, seandainya keadaannya dibalik gimana ya? Seandainya ada orang lain yang sedang mengagumi diriku (cieh...) melihat hidupku begitu sempurna, tapi diriku sendiri gak bersyukur & gak ngeh bahwa ada orang lain yang begitu menginginkan hidup yang aku jalani sekarang.

Yah intinya aku harus belajar buat banyak-banyak bersyukur dari sekarang. Orang lain memang KELIHATANNYA memiliki hidup yang sempurna, tapi dia yang menjalaninya belum tentu merasa hal yang sama. Aku harus belajar living in the NOW, dan tidak membandingkan diri dengan kehidupan orang lain atau kehidupanku di masa lalu. Biarlah orang lain punya kelebihan2nya sendiri, toh mereka juga belum tentu memiliki kelebihan yang aku punya sekarang.

Tuhan itu luar biasa, skenarionya ke setiap orang itu UNIQ, jalan hidupku punya ceritanya sendiri yang berbeda sama orang lain. Yang perlu aku lakukan hanya aku menjalani apa yang Dia mau di dalam hidupku, dan bersyukur aja atas apa yang aku alami, juga bersyukur di setiap kelemahan dan kelebihanku. Bersyukur karena aku UNIQ dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain  :-)

Jumat, 01 Desember 2017

Sahabat

Aku habis nonton Refrain. Shit! Aku bisa merasakan gmn pahitnya, sedihnya, kehilangan sahabat. Apalagi kalo rasa sayang itu terlambat disadari setelah mereka tak ada bersamaku. Huh nyeseeeekkk rasanya, sakitnya tuh disini.

Aku kehilangan sahabat2ku. Hadi yang udah ga mau kontak2an sama aku, dan aku paham, dia lebih mentingin keluarganya, aku gak marah. Temen2 Narotama yang mau temenan sama aku karena ada apa2nya, gak tulus. Temen2 Talitakum, temen2 Poltek, temen2 GSJA yang udah mulai sibuk dengan kehidupannya masing2. Dan juga Indra, cinta yang datang terlambat.

Dan aku kehilangan mereka semua, Engkau tau itu Bapa. Hari-hariku kini kujalani sendiri, mungkin aku udah terbiasa dengan itu, tapi lama2 kok sepi juga ya hehehe. Ya Tuhan kasihanilah aku, kasi aku temen2 yang baik. Aku gak butuh temen setengah, gak butuh temen2 palsu yang cuma datang pas butuh doang. Aku benci itu. Kasi aku temen2 yang baik, yang tulus membersamai aku, dan membawa aku lebih mencintaiMu.

Minggu, 12 November 2017

Money or Passion (or Peace of Soul)

Engkau tau Bapa, aku gak betah disini sejak awal.
Dan sudah lebih dari 2 tahun aku di tempat ini dengan terpaksa.
Engkau tau.
Dan Engkau satu2nya tempat aku mencurahkan kegalauan ini.

Jumat, 10 November 2017

All Things New

Ekonomi keluargaku telah Engkau porak porandakan, dan bukan cuma ekonomi saja, tapi juga kekerasan hati papaku, juga aku yang semakin mengerti cara mengelola apa yang tersisa, juga bagaimana kami saling menopang dan menguatkan di tengah2 kekurangan kami, dll. Terima kasih Tuhan, banyak hal yang kami pelajari dari yang telah kami alami, membuat kami semakin dewasa dan lebih baik dari kemarin.

Aku percaya Engkau yang akan memulihkan keadaan kami. Bukan seperti dulu lagi, yang lalu biarlah berlalu. Tapi Engkau akan membuat sesuatu yang baru, sebuah terobosan yang besar, entah apa itu. Sesuatu yang baru, bukan seperti dulu. Berkat2 baru yang Engkau berikan dengan cara yang baru. Benar2 something new, all things new. Seperti penulis yang telah menyelesaikan satu bukunya, buku itu seharusnya ditutup, dan si penulis menulis sesuatu yang baru di buku yang baru pula. Demikian Engkau akan membangun kembali ekonomi keluargaku dengan cara2 yang baru. Masa lalu kami sungguh indah, tapi kami harus tutup dan mengarahkan mata kami ke masa depan yang jauh lebih baik yang telah Engkau siapkan.

Aku sendiri gak tau apa itu "cara yang baru". Aku terbatas untuk mengerti. Tapi biarlah hikmat dari Tuhan berlimpah-limpah atas aku dan keluargaku, sehingga kami bisa mengerti ke jalan mana kami harus melangkah untuk bisa mencapai tujuan Tuhan atas hidup kami yang terbatas ini. Limpahi kami dengan hikmatMu, sehingga kami tau bagaimana harus berucap dan bertindak dalam dunia yang semakin buruk ini, dan kami tetap bersinar.

Selasa, 07 November 2017

Gagak

Aku sadar aku ini orang berdosa, hidupku nggak layak. Tapi aku rindu untuk menjadi saluran berkatMu. Jadikan aku gagak-gagakMu Bapa, yang meskipun hina, Engkau tetap memakainya untuk memberkati orang2 pilihanMu, membawa kemulyaan bagi namaMu.

Jumat, 27 Oktober 2017

(mereka) part II

Bapa, aku ini orang berdosa, sungguh-sungguh berdosa, aku orang yang tidak layak.
Kasihanilah aku ya Bapa, ampuni aku, sembuhkan aku.
Aku telah berusaha lepas dari ini semua dengan kekuatanku sendiri, Engkau tau itu, dan semua sia-sia.
Aku bergantung pada kasih karuniaMu.
Entah gimana caranya, Engkau pasti menyembuhkanku dan melepaskan aku dari keterikatan ini.
Karena Engkau mengasihi aku.

Kamis, 19 Oktober 2017

Programmer have no life :D

Aku orang yang tidak beruntung dalam persahabatan.
Punya temen ga ada yg genah.
Ok fix, lu gue end.


Rabu, 04 Oktober 2017

Rantai yang Tidak Pernah Putus [Bulshit Writing]

Selesai aku mengantar adik2ku lulus dan memperoleh gelar sarjana mereka, aku kemudian menghilang di sekitar akhir bulan Agustus, bertepatan dengan aku pindah kos dan mengacuhkan message dari mereka.

Mereka pasti seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Aku tau apa yang mereka rasakan, karena aku juga sudah mengalaminya.

Setelah aku keluar dari Jcb, aku kehilangan mentor super seperti Pak Ted. Begitu juga saat aku kehilangan sahabatku Hadi. Aku juga kehilangan Bing. Oh ya ampun, aku baru sadar bahwa aku kehilangan begitu banyak orang2 penting yang telah "mengantar" diriku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Kehilangan mereka itu seperti mimpi saja, sekejab menghilang. Dan baru sadar bahwa aku kehilangan saat aku membutuhkannya. Contohnya aku ingin upgrade, tapi aku kehilangan petunjuk, mulai dari mana aku harus berjalan dan bagaimana step2 yang harus aku lalui. Begitulah kira2 saat aku kehilangan para mentorku, Pak Ted, Hadi, dan Bing yang selama ini membimbingku.

Mungkin mereka kehilangan aku itu rasanya seperti aku kehilangan Pak Ted, Hadi, dan Bing sekaligus. Karena apa yang aku lakukan dan aku ajarkan ke adik2ku itu sebagian adalah apa yang telah aku pelajari dari Pak Ted, Hadi, dan Bing. Bagaimana dulu aku diajar oleh para mentorku, begitulah aku mengajar adik2ku. Belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih cerdas dalam hal teknis, dan lebih berhikmat dalam memanajemen diri. Kadang aku mengajarkan dengan lembut, kadang aku mengajarkan dengan keras dan tegas, yah persis seperti Pak Ted, Hadi, & Bing mengajarku dulu. Dan aku bersyukur, sekian tahun Tuhan mempercayakan padaku adik2 yang harus aku rawat dan aku bimbing, sampai pada akhirnya mereka lulus.

Aku yakin rantai itu tidak pernah putus. Seperti halnya Pak Ted, Hadi, dan Bing yang telah mengajar aku, lalu kemudian aku meneruskannya kepada adik2ku. Aku tau pasti suatu saat nanti mereka juga akan dipercayakan orang2 muda untuk mereka ajar. Mereka akan menjadi mentor2 super. Seperti pepatah yang mengatakan pemimpin yang baik akan melahirkan pemimpin berikutnya. Rantai itu tidak akan pernah putus, dimulai dari 1 orang dan ajaran kebaikannya akan memenuhi dunia, dari satu rantai ke rantai berikutnya.

Aku telah purna tugas dan aku sadar bahwa suatu saat nanti mereka akan melupakan aku. Gpp sih, gak masalah. Yang penting aku sudah melakukan tugas yang dipercayakan Tuhan ke aku. Aku sudah membersamai perjalanan hidup mereka dengan mengajar kebaikan. Aku berusaha menjalankan apa yang menjadi tugasku dan selebihnya Tuhan yang akan melakukan tugasNya.

Aku yakin ladang2 pelayanan baru telah Tuhan siapkan untuk aku. Akan ada orang2 muda yang aku ajar berikutnya. Aku berusaha bertanggung jawab atas perkara kecil, dan kemudian Tuhan yang akan menambahkan perkara2 yang lebih besar.

Di akhir tulisan, doaku untuk adik2ku ya Tuhan, saat aku melepaskan genggamanku dari tangan mereka, Engkau yang mengambil alih hidup mereka. Aku melepas, dan Engkau tetap memegangnya. Aku tau di tanganMu masa depan mereka akan bersinar. Engkau yang membimbing & menyertai adik2ku supaya mereka tetap pada jalanMu dan suatu saat mereka bisa mencapai tujuan hidup mereka, menjadi sukses. Sukses bukan berarti tentang materi, tapi saat hidup mereka (dan apapun yang mereka kerjakan) bermanfaat untuk orang lain dan mendatangkan kemulyaan bagi nama Tuhan.

Segala sesuatu datangnya dari Engkau, dan segala sesuatu kembali untuk kemulyaan namaMu.

Selasa, 05 September 2017

Isa

Nonton seorang youtubers terkenal, yg ternyata masih SMA, uwow bgt gak sih. Namanya Hanin Dhiya, yg terkenal di youtube gara2 suka cover2 lagu gitu, dan coverannya keren gila gak kalah dari penyanyi aslinya. Diliat dari umurnya jelas ini anak termasuk generasi milenial.

Yang aku mau bahas sekarang itu emmmmmm apa ya.... Di seumuran dia, aku teringat adek aku, Isa, yg jg seumuran sama Hanin. Sama2 generasi milenial, sama2 dikenal sama public, sama2 populer (walau tingakatan populernya masih beda hehe). Yg aku tau generasi milenial itu ga bisa pisah sama gadget alias hp-an mulu. Trs lebih males, tp lebih kreatif. Generasi kita beda lah. Aku masih suka kerja keras, masih suka bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

Jujur aja kadang aku masih suka memaksakan "habit"ku, ke Isa. Harus bekerja keras, harus pintar memanage uang, harus rajin bersih2, harus begini harus begitu. Aku seolah lupa kalo kita beda generasi, tantangannya beda, cara menangani tantangan itupun juga beda.

Kadang aku liat Isa itu kasian, udah berusaha keras tp tetep aja belum perfect di mataku. Kadang aku nyesel sama semua yg jadi "tuntutan"ku ke dia yg terlalu tinggi. Padahal kalo aku liat temen2nya yg lain malah banyak yg lebih "ndoweh" daripada Isa.

Kemarin pas long weekend aku numpang tidur di kosnya Isa. Banyak hal yang berubah dari dia. Kamarnya lebih rapi, dia lebih rajin membasmi jerawatnya, juga ada kotak uang tabungan dan uang persepuluhan, pas ke indomaret dia juga irit bgt, udah ngerti mana keinginan dan mana kebutuhan. Di satu sisi aku senang liat dia udah berubah dan dewasa. Tapi di sisi lain aku bener2 terharu, pasti dia udah berusaha keras untuk itu.

Aku cuma bayangin aja, Isa yg dari kecil dibesarkan dengan segala kecukupan & kelimpahan lalu tiba2 mengalami perubahan ekonomi keluarga yg mendadak. Beda sama aku, novi, dan mama yang udah agak terbiasa dengan keadaan menengah kebawah, dan terbiasa menekan ego kami untuk beli2 barang yg gak perlu. Tapi Isa beda, dia lahir saat ekonomi ortu kami sudah mapan, dia besar dengan segala kebutuhan dan keinginan yang tercukupi, ditambah lagi dengan popularitasnya di dunia dance yang membuat dia terbiasa menjadi bintang bersinar yg dipuja. Istilahnya, apa yg dia mau dia dapat.

Lalu semua itu berbalik 180 derajat setelah negara api menyerang, hehe. Setiap kali aku atau mama kasi uang pasti diikuti dengan petuah "diirit2 uangnya, ga usah beli yg gak perlu". Pasti berat sekali buat dia melakukan adaptasi itu. Di masa mudanya pasti dia pingin begini begitu, pasti dia pingin nongki2 cantik sama temen2nya, pasti dia pingin beli2 make up, sepatu, baju, dll supaya tetep eksis. Tapi sekarang dia bener2 harus menekan egonya itu.

Hampir 1 tahun berjalan setelah "negara api menyerang" itu, dan dia sekarang berubah menjadi lebih dewasa & bijaksana. Aku terharu dengan adaptasinya. Cuma bisa berdoa aja, Tuhan kasi hikmat kebijaksanaan buat Isa di masa mudanya supaya Isa pandai mengelola sumber daya yg ada padanya, baik itu uang, waktu, tenaga, & semua talentanya. Juga berdoa supaya di kemudian hari Isa bisa jadi orang sukses dan murah rejekinya. Amin.

Minggu, 23 Juli 2017

Berkecukupan & Bersyukur

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.




(Amsal 30:8-9)

Kamis, 01 Juni 2017

Cukup tau aja

"Cukup tau aja...."

Aku biasa pakai kata itu sejak aku kerja di Jcb. Ketika aku melihat orang2 banyak bermain politik disana, yang baik di depan tapi busuk di belakang, aku cuma sekedar bilang "cukup tau aja...", lalu kemudian membangun tembok. Aku tetep baik & bergaul dengannya, tapi batas2 yang aku bangun melalui tembokku akan sedikit lebih tinggi dibanding ke orang2 yang lainnya.

Dan seumur aku hidup di dunia ini (ehem, 15 taun) aku mendapati bahwa orang munafik itu ada dimana2. Di kampus, di tempat kerjaku sekarang, mulai staff biasa hingga yg levelnya udah atas lho ada yg juaji & munafik.

Ah entahlah, aku sebenarnya tidak ingin menghakimi orang lain, tapi kok kenyataannya aku yg kena getahnya, aku merasakan sendiri ulah para munafik ini. Ya sebenernya juga tidak ada yg bisa aku lakukan selain bilang "cukup tau aja", trus membangun tembok, trus menghindar.

Tapi pelajaran penting yg aku bisa petik, mengapa Tuhan mempertemukan aku dengan manusia-manusia seperti ini.
  1. Supaya aku lebih berhati2 dalam berteman. Jangan sampe aku kayak papa.
  2. Mempersiapkan aku menjadi pemimpin yang dikelilingi orang yang benar, sehingga aku banyak dipertemukan dengan orang2 seperti ini supaya aku bisa memilah & terbiasa membaca mana orang benar dan orang munafik.
  3. Supaya aku tidak "terlena" dan asyik sama manusia sehingga melupakan my best friend Jesus Christ. Supaya aku tetep mengandalkan Dia dalam segala hal, tidak berharap sama manusia.

Terima kasih Bapa buat pelajaran hidup yg langsung praktek ini, hahaha. Doaku lindungilah keluargaku dari orang2 jahat ini Bapa. Dan juga jangan sampai aku menjadi hakim atas orang lain, tapi aku menjadi orang yang semakin berhikmat. Dengan hikmat Tuhan aku menghadapi orang2 seperti ini dan menghadapi dunia yang semakin hancur, sehingga aku tahu memberi jawab kepada setiap orang. Amin.

Jumat, 12 Mei 2017

Ini Semua Tidak Lagi Tentang Aku

Setiap manusia punya ego, jika ego itu setiap hari diberi makan melalui pujian2 manusia maka ia akan tumbuh membesar, dan lama kelamaan buzzzzz kayak orang ilang gt aja, kita jadi nggak sadar bahwa kita telah mencuri kemulyaan nama Tuhan.

Aku orang yang seperti itu. Aku egois, sombong, semua tentang aku, semua karena kekuatanku dan kehebatanku. Sampai pada akhirnya aku ketemu sama orang yang persis seperti itu (and u now who), dan aku benci sekali dengan sifatnya (bukan orangnya) yang selalu membanggakan diri sendiri. Aku seperti ditampar, ini sebuah peringatan untuk aku. Aku yang sama sekali tidak menyadari selama ini sifat jelekku itu, tiba-tiba diberi cermin oleh Tuhan. "Nih In, kamu ngaca dulu, kamu tuh kayak gini lho. Betapa mbenceknoe kamu mencuri kemulyaanKu", kata Tuhan. Dan aku nggak mau jadi seperti itu.

Ampuni aku Tuhan kalo aku selama ini mencuri kemulyaanMu dan menganggap semua karena kuat & hebatku. Jadikan aku orang yang rendah hati, dan selalu ingat bahwa semua dari Engkau dan semua kembali untuk kemulyaan namaMu.

Hidupku bukan aku lagi, melainkan Kristus yang tinggal di dalamku. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku (Galatia 2:20). Ini semua bukan tentang aku lagi, tapi yang terutama, di hidupku, di hatiku, di dalam setiap apa yang kukerjakan, semua adalah tentang Yesus. Yesus pokok dan kita carangnya.

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 18:12)


Rabu, 10 Mei 2017

Dosa Terindah

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Efesus 2:10)


Hai nak, Aku mengenalmu dan merancangkan semua yang terbaik bagimu, bahkan sebelum kamu lahir. Kamu ada di dalam rencana indah dan tangan kuasaKu, sampai akhirnya kamu "memberontak" dari rancanganku.

Bertahun2 nak, kamu ingin menjadi apa yang kamu ingin, kamu membayangkan sesuatu yang tidak sepatutnya kamu pikirkan. kamu berhasrat sekali untuk menjalani hidup yang sesuai dengan rancanganmu sendiri, angan2mu yang jauh dari rancanganKu.

Sudahlah nak, menyerah saja, kembali padaKu. Angan2mu itu sia-sia, tidak mungkin jadi nyata. Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. (Roma 12:3)

Kamu buang2 waktu & menyia2kan masa mudamu dengan hanya sibuk berfikir tentang sesuatu yang tidak mungkin jadi nyata. Dengarkan aku nak, ITU TIDAK MUNGKIN JADI NYATA. Coba kalo dari dulu kamu jadi anak penurut, pasti gak kayak gini. Umurmu wes 30 lho nak, dan kamu belum.... ah sudahlah..... Ayo sekarang bangun dari tidurmu dan realistislah!

Nak, Aku mengasihimu, sungguh-sungguh mengasihimu. Tidak ada rencana jahat aku menciptakanmu dengan dirimu yang seperti adanya dirimu sekarang ini. Aku ingin semua yang terbaik untuk kamu, meski kamu selalu berpikir bahwa rancanganmu lebih hebat daripada rancanganKu. Aku sedih, Aku kecewa, tapi Aku tidak akan pernah menyerah terhadap kamu. Aku yakin kamu akan kembali padaKu. Aku akan tetap akan menanti kamu kembali ke dalam rencanaKu. 


DariKu yang mengasihimu,
Tuhan Yesus yang tidak akan pernah menyerah terhadapmu

Jumat, 28 April 2017

Kamis, 19 Januari 2017

Engkau tau... dan terlebih tau...

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. (Roma 8:26-27)


U know Dad... U know...




*ditulis oleh orang yang kehilangan harapan