»

Rabu, 24 Oktober 2018

Aku meminta"mu" pada Tuhanku

Gak pernah bosen liat film atau baca novelnya Refrain. Rasanya kayak flashback ke masa lalu, jaman SMA. Padahal sebenernya lho cerita hidupku gak sama kayak cerita Refrain. Tapi gak tau kenapa kok soalah2 aku mengalami itu, feelnya & chemistrynya itu kena bgt di ati.

Duh Bapa, aku pingin punya sahabat, yang baik & setia, yang gak hanya manfaatin aku atau dateng kalo ada maunya. Kasi aku sahabat yang baik Bapa, tempat aku berbagi cerita, suka duka & canda tawa, tempat aku berbagi rahasia, dan seru2an bareng. Kasi aku sahabat yang baik Bapa.

Aku sadar bahwa sahabat itu adalah salah satu anugerah yang harus disyukuri. Cz di jaman sekarang cari orang baik itu susahnya minta ampun. Aku gak mau noleh ke belakang dengan segala kepahitannya sih, cukup tau aja. 

Cuma bisa mengandalkan Tuhan, menunggu Tuhan kasi aku anugerah sahabat terbaik. Cz aku ini susah berteman, ditambah trauma2, sehingga aku gak gampang percaya & gak gampang mau deket sama orang lain. Pilih2 temen hehe.

Aku sudah meminta apa yang aku inginkan, aku percaya aku sudah menerimanya, dan aku tinggal menunggu kemurahan hati Tuhan buat kasi aku sahabat yang baik & tulus di waktu yang tepat. Please Bapa, please... 🙇

Amin

Selasa, 23 Oktober 2018

Indo's Idol

Sejujurnya mamaku bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Banyak hal "ndeso" yang dilakukan mama. Mama nggak bisa bhs inggis, kalo khotbah/doa harus baca text, nabrak prosedur dimana2, dll.

Tapi satu hal yang dimiliki mama yang aku nggak punya, mama itu supel & punya skill komunikasi yang aduhai. Salah satu contohnya adalah pertemuan keluarga besar papa setiap taun baru, dimana keluarga besar papa itu gak suka sama mama (mungkin karena mama orang jawa). Mama face it! Mama menghadapi itu dan gak kabur. Mama suka cerita & mencairkan suasana sehingga keluarga papa yang kaku jadi luluh. Wow bgt kan mamaku, wkwkw.

Terus contoh lainnya lagi, pas mama nggak bisa ikut karnaval, ditarik iuran 150rb, & dicemberuti orang2 termasuk ketua RT. Bayangkan kalo aku yang ada di posisi mama, pasti udah stress luar biasa. Tapi mama face it! Mama menghadapi itu dan gak kabur. Mama inisiatif langsung ambil uang di ATM, kasi ke bu RT, & mengkomunikasikan dengan baik alasannya nggak bisa ikut. Pada akhirnya mereka nggak cemberut lagi. Standing applause buat mama 👏👍

Tapi kenapa ya bakat mama ini nggak diturunin ke aku? Sedih kan... 😔 Kenapa aku nggak supel kayak mama, kenapa aku buat speak up aja nggak berani, kenapa aku nggak pinter menjabarkan/menjelaskan sesuatu ke orang lain. Dan kadang karena itu aku sering disalah-pahami orang lain 😭 tambah sedih kan...

Yasudlah setidaknya aku punya idol baru dimana aku bisa sedikit2 meniru apa yang baik dari mama. Semoga kedepan aku bisa jadi pribadi yang lebih baik, lebih supel, lebih berani speak up, lebih jelas dalam menjelaskan sesuatu pada orang lain. Dan Tuhan telah mengirimkan mentor super itu padaku. Makasih Tuhan buat mama idolaku 💗

Senin, 08 Oktober 2018

SMA

Hari ini renungan sepanjang jalan berangkat kantor adalah inget masa2 SMA. Sejujurnya masa SMA adalah masa2 yg kusesali karena aku tidak maksimal menjalani masa mudaku waktu SMA dulu, banyak hal yang seharusnya bisa aku lakukan & bisa aku raih di masa itu, malah semua terlewat begitu saja.

Banyak hal yang aku sesali karena aku mensia-siakan waktu itu. Aku menyesali Na,Ron,Lur. Aku menyesali Persekutuan Siswa. Aku menyesali sifatku yg terlalu pendiam & terlalu pemalu. Kadang juga aku menyesal, kenapa aku dulu gak nakal mumpung masih muda, kenapa aku gak pernah bolos, kenapa aku gak berani melawan guru, kenapa aku gak berani jail & usil sama temen2, kenapa hidupku terlalu lurus & gak seru.

Aku ingin bgt mengulang masa SMAku dengan skenarioku sendiri, tapi itu gak mungkin. Nothing to do untuk memperbaiki masa lalu. Tapi untuk memperbaiki masa depan, aku bisa melakukannya. Aku bisa memperbaiki masa depanku dengan melakukan yang terbaik di masa sekarang. Jadi..... Ayo bangun In, jangan terpenjara masa lalu, kamu harus bangun, meninggalkan masa lalu dan hidup di masa kini. Talita Kum...

Kenangan masa lalu berisi penyesalan & ucapan syukur. Banyak yang kusesali, tapi juga banyak yang kusyukuri. Biarlah itu seimbang, supaya aku bisa bersukacita karena kenangan2 indah, sebaliknya juga aku bisa belajar dari kenangan2 buruk untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Terima kasih masa lalu :) Kini aku siap menjalani masa kini & masa depanku, bersama Tuhan Yesus yang memampukan aku melewati semua.

Senin, 01 Oktober 2018

Tentang Eachy

Di suatu pagi yg cerah di awal bulan Oktober, tiba2 saja aku teringat pada pipi cempluk milik seseorang yg baik hati & tidak sombong. Pipi cempluk milik Eachy. Tiba2 pagi ini aku inget Eachy, antara senang bgt sekaligus pingin nangis, karena menyadari aku sudah tidak bersamanya lagi 😔

Eachy itu temen deketku sejak ada di Jacob, tahun 2013. Aku masuk duluan bulan Februari, lalu beberapa bulan setelah itu ada anak baru pindahan dari pabrik Unit 1. Pertama kali liat Eachy ya lucu sih 😀 aku & Septi sering ketawa2 kalo Eachy lewat, cz pipinya itu lho bunder kayak lagi ngemut bakso wkwkwk. Makanya aku & Septi sering bgt bully Eachy masalah pipi 😆

Waktu berjalan dan Septi keluar. Tinggal aku & Eachy yg maksi bersama tiap hari. Dan tidak lama Eachy pindah kos ke Tenggilis, deket sama kosku. Akhirnya berangkat, pulang, maksi, bareng2 Eachy trs. 

Yg paling aku suka dari Eachy itu dia EASY GOING, enak diajak ngobrol, enak diajak jalan2, enak diajak nonton, enak diajak kulineran, enak diajak sharing, asyik deh pokoknya. Eachy itu juga cerdas & lucu, dia sering kasi solusi yg aku pun gak kepikiran. Emmm supel tp pendiem juga sih anaknya, kadang pas maksi ga ada bahan obrolan kita diem2an aja sambil main hp dewe2 wkwkwk.

Eachy juga bantuin aku pas pindahan kos. uwuwuwu thank u ciiiii 💗 Jadi inget pepatah "Ketika kamu sukses, temen2mu tau siapa kamu. Ketika kamu terpuruk, kamu tau siapa temen2mu". Dan Eachy ada, selalu ada, di masa2 suka & dukaku.

Aku bersyukur punya Eachy sebagai sahabatku. Tuhan mengirim dia untuk membersamai aku selama aku di Surabaya, di Jacob bahkan setelah keluar Jacob. Tuhan itu baik karena telah mengirim Eachy untukku, malaikat tak bersayap. "Namun tak kau lihat terkadang malaikat tak bersayap tak cemerlang tak rupawan". Aku beruntung dan sungguh menyukuri itu.

Tanggal 25 Agustus 2018 lalu Eachy menikah sama Rangga. Dia memulai fase hidup yang baru. Seperti yg dibilang Pastor Jeffrey Rachmat, kita akan mengalami fase hidup yg selalu maju, kita akan ditinggalkan dan kita akan meninggalkan. Sama seperti aku akan ke Jakarta, Eachy akan ke Singapore. Dari Malang kita akan bersama2, tapi setelah sampai Jakarta, aku harus turun dan melakukan aktivitasku di Jakarta, sedangkan Eachy harus melanjutkan perjalanannya ke Singapore. Mau gak mau aku & Eachy harus berpisah, tapi masih bisa berusaha keep in touch.

Doaku, semoga Eachy dan Rangga langgeng, bahagia selalu, diberkati berlimpah dalam rumah tangganya, trs cepet dikasi momongan. Doaku yg terbaik buat sahabatku Eachy. Tuhan memberkatimu selalu dalam keluargamu, dalam pekerjaanmu, dalam pelayananmu, dan setiap sisi hidupmu. Amin.