»

Sabtu, 01 Desember 2018

LambeTurah

Apakah aku ansos? Dulu sih enggak, sekalipun aku pendiam & pemalu, tapi aku masih suka merapat ke kumpulan2 teman walau dalam lingkaran kecil, aku masih suka geradak-geruduk hang out & makan bareng geng.

Sejak aku main detektif2an sama Pak Ted, entah kenapa kehati-hatianku meningkat tajam, jadi lebih was2 sama orang lain, jadi curigaan & berprasangka sama motivasi orang lain, dan ujung-ujungnya menganggap semua orang di dunia ini jahat. Aku jadi orang yang selfish & menarik diri karena aku ingin melindungi diriku sendiri dari manusia-mausia jahat di sekitarku. Aku takut tersakiti.

& you know lah sejak bulan Juli 2018 aku ada di lingkungan kerja yg baru. Daaannnn orang2 kantor ini agak gimana gitu, lambe turah level akut. Masalah kecil aja bisa jadi besar. Berita kecil aja cepet menyebarnya. Dan yg terpenting, orang yg seperti sahabat di depan ternyata di belakang tega ngomongin kejelekannya, padahal sohiban lho, makan bersama, kerja seruangan, ngobrol2nya enak, eh ternyata tidak luput dari lambe turah.

Kalo aku inget sebuah quotes, orang baik akan dipertemukan dengan orang baik, dan sebaliknya orang jahat akan dikumpulkan bersama2 dengan sesamanya. Emmmmm aku jd mikir, padahal kan aku orang baik ya 😁 tp kok dipertemukan sama orang2 lambe turah, ya Tuhan ampuni dosaku. Iya sih aku pernah denger "Dimana kegelapan semakin gelap, maka disitulah kesempatan terang itu akan semakin terang". Tapi ya mbok plis deh... Ini tuh ter-la-lu.

Haduh aku gak habis pikir dengan orang2 kantor ini. Aku ngeri sama orang2 sini, munafik bgt, makanya aku lebih suka sendirian, lebih suka makan sendiri, jalan sendiri, ngapa2in sendiri, soalnya lambenya orang2 itu lho jahat, gak cowok gak cewek semua pada lambe turah. Aku gak bisa, hatiku gak siap tersakiti sama lambe jahat. Aku gak betah & aku gak cocok. Pingin cepet2 keluar dari lingkungan kantor ini, pingin cepet2 resign & dapet kerjaan baru dengan temen2 yg lebih baik. Dan aku berharap aku bertemu dengan eachy-eachy lain disana, my angel without wings 😇 

Duh Tuhan, please....

Senin, 12 November 2018

Youth Maranatha 2010

13 Nov 2018

Pertama mo ngucapin Happy Birthday buat Devina, wish u all the best Dev (^,^) Terus berhubung aku tetiba inget ultahnya Devi, ostosmastis aku buka fb, mo pantau ajah sih bukan mo ucapin hahaha.

Scroll & scroll... eh nemu foto beginian. Youth jaman2 bahula. Duh jadi kangen deh…

Sekarang aku udah lost contact dengan mereka, para youth yang aku cintai dan aku sayangi. Tapi kenangan itu gak akan pernah padam, kenangan yang begitu indah diantara kami. Aku tetap mengasihi mereka, menyayangi mereka, dan berharap yang terbaik buat mereka.

Tapi tapi tapi… Inget2 lagi kata Ps.Philip, bahwa tidak perlu membandingkan diri dengan masa lalu karena tidak ada kebenaran didalamnya. Masa2 aku ada di youth itu memang indaaaaahhh bgt, ada temen2 yang asyik untuk bertumbuh bersama, indaaaaaahh bgt pokoknya.


Dan back to reality, umurku (yg sebaya sama devina) udah 31 tahun. Uwow bingit kan yah, kayak mimpi aja cepetnya. Dulu masih pada imut2 di youth sekarang udah jadi bapak2 & ibu2... Di saat temen2 lain (termasuk devina) udah pada nikah & punya anak, eh aku belum hehehe. Eh kok jd bahas ini? Yawis gpp, lanjut deh…

Dulu, diantara para youth ini mungkin aku yg pertama lulus kuliah & dpt kerja yg mapan di Ajinomoto. Udah rejekinya aku sih buat "sukses" duluan dibanding mereka. Tapi di sisi lain ternyata justru mereka yg pada nikah duluan, hahaha. Yah memang Tuhan itu adil. Aku menang di satu sisi, dan mereka menang di sisi lainya. Tapi aku ikut bahagia dengan kebahagiaan mereka. Liat mereka yang kemudian menyusul lulus kuliah, dpt kerja yg baik, dan menikah lalu punya anak, aku juga ikut bahagia. Doaku, Semoga Tuhan memberkati kalian berlimpah-limpah di setiap sisi hidup kalian, especially for you Dev 💝


Doain aku segera nyusul kalian nikah ya gaes hihihihi.

Rabu, 24 Oktober 2018

Aku meminta"mu" pada Tuhanku

Gak pernah bosen liat film atau baca novelnya Refrain. Rasanya kayak flashback ke masa lalu, jaman SMA. Padahal sebenernya lho cerita hidupku gak sama kayak cerita Refrain. Tapi gak tau kenapa kok soalah2 aku mengalami itu, feelnya & chemistrynya itu kena bgt di ati.

Duh Bapa, aku pingin punya sahabat, yang baik & setia, yang gak hanya manfaatin aku atau dateng kalo ada maunya. Kasi aku sahabat yang baik Bapa, tempat aku berbagi cerita, suka duka & canda tawa, tempat aku berbagi rahasia, dan seru2an bareng. Kasi aku sahabat yang baik Bapa.

Aku sadar bahwa sahabat itu adalah salah satu anugerah yang harus disyukuri. Cz di jaman sekarang cari orang baik itu susahnya minta ampun. Aku gak mau noleh ke belakang dengan segala kepahitannya sih, cukup tau aja. 

Cuma bisa mengandalkan Tuhan, menunggu Tuhan kasi aku anugerah sahabat terbaik. Cz aku ini susah berteman, ditambah trauma2, sehingga aku gak gampang percaya & gak gampang mau deket sama orang lain. Pilih2 temen hehe.

Aku sudah meminta apa yang aku inginkan, aku percaya aku sudah menerimanya, dan aku tinggal menunggu kemurahan hati Tuhan buat kasi aku sahabat yang baik & tulus di waktu yang tepat. Please Bapa, please... 🙇

Amin

Selasa, 23 Oktober 2018

Indo's Idol

Sejujurnya mamaku bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Banyak hal "ndeso" yang dilakukan mama. Mama nggak bisa bhs inggis, kalo khotbah/doa harus baca text, nabrak prosedur dimana2, dll.

Tapi satu hal yang dimiliki mama yang aku nggak punya, mama itu supel & punya skill komunikasi yang aduhai. Salah satu contohnya adalah pertemuan keluarga besar papa setiap taun baru, dimana keluarga besar papa itu gak suka sama mama (mungkin karena mama orang jawa). Mama face it! Mama menghadapi itu dan gak kabur. Mama suka cerita & mencairkan suasana sehingga keluarga papa yang kaku jadi luluh. Wow bgt kan mamaku, wkwkw.

Terus contoh lainnya lagi, pas mama nggak bisa ikut karnaval, ditarik iuran 150rb, & dicemberuti orang2 termasuk ketua RT. Bayangkan kalo aku yang ada di posisi mama, pasti udah stress luar biasa. Tapi mama face it! Mama menghadapi itu dan gak kabur. Mama inisiatif langsung ambil uang di ATM, kasi ke bu RT, & mengkomunikasikan dengan baik alasannya nggak bisa ikut. Pada akhirnya mereka nggak cemberut lagi. Standing applause buat mama 👏👍

Tapi kenapa ya bakat mama ini nggak diturunin ke aku? Sedih kan... 😔 Kenapa aku nggak supel kayak mama, kenapa aku buat speak up aja nggak berani, kenapa aku nggak pinter menjabarkan/menjelaskan sesuatu ke orang lain. Dan kadang karena itu aku sering disalah-pahami orang lain 😭 tambah sedih kan...

Yasudlah setidaknya aku punya idol baru dimana aku bisa sedikit2 meniru apa yang baik dari mama. Semoga kedepan aku bisa jadi pribadi yang lebih baik, lebih supel, lebih berani speak up, lebih jelas dalam menjelaskan sesuatu pada orang lain. Dan Tuhan telah mengirimkan mentor super itu padaku. Makasih Tuhan buat mama idolaku 💗

Senin, 08 Oktober 2018

SMA

Hari ini renungan sepanjang jalan berangkat kantor adalah inget masa2 SMA. Sejujurnya masa SMA adalah masa2 yg kusesali karena aku tidak maksimal menjalani masa mudaku waktu SMA dulu, banyak hal yang seharusnya bisa aku lakukan & bisa aku raih di masa itu, malah semua terlewat begitu saja.

Banyak hal yang aku sesali karena aku mensia-siakan waktu itu. Aku menyesali Na,Ron,Lur. Aku menyesali Persekutuan Siswa. Aku menyesali sifatku yg terlalu pendiam & terlalu pemalu. Kadang juga aku menyesal, kenapa aku dulu gak nakal mumpung masih muda, kenapa aku gak pernah bolos, kenapa aku gak berani melawan guru, kenapa aku gak berani jail & usil sama temen2, kenapa hidupku terlalu lurus & gak seru.

Aku ingin bgt mengulang masa SMAku dengan skenarioku sendiri, tapi itu gak mungkin. Nothing to do untuk memperbaiki masa lalu. Tapi untuk memperbaiki masa depan, aku bisa melakukannya. Aku bisa memperbaiki masa depanku dengan melakukan yang terbaik di masa sekarang. Jadi..... Ayo bangun In, jangan terpenjara masa lalu, kamu harus bangun, meninggalkan masa lalu dan hidup di masa kini. Talita Kum...

Kenangan masa lalu berisi penyesalan & ucapan syukur. Banyak yang kusesali, tapi juga banyak yang kusyukuri. Biarlah itu seimbang, supaya aku bisa bersukacita karena kenangan2 indah, sebaliknya juga aku bisa belajar dari kenangan2 buruk untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Terima kasih masa lalu :) Kini aku siap menjalani masa kini & masa depanku, bersama Tuhan Yesus yang memampukan aku melewati semua.

Senin, 01 Oktober 2018

Tentang Eachy

Di suatu pagi yg cerah di awal bulan Oktober, tiba2 saja aku teringat pada pipi cempluk milik seseorang yg baik hati & tidak sombong. Pipi cempluk milik Eachy. Tiba2 pagi ini aku inget Eachy, antara senang bgt sekaligus pingin nangis, karena menyadari aku sudah tidak bersamanya lagi 😔

Eachy itu temen deketku sejak ada di Jacob, tahun 2013. Aku masuk duluan bulan Februari, lalu beberapa bulan setelah itu ada anak baru pindahan dari pabrik Unit 1. Pertama kali liat Eachy ya lucu sih 😀 aku & Septi sering ketawa2 kalo Eachy lewat, cz pipinya itu lho bunder kayak lagi ngemut bakso wkwkwk. Makanya aku & Septi sering bgt bully Eachy masalah pipi 😆

Waktu berjalan dan Septi keluar. Tinggal aku & Eachy yg maksi bersama tiap hari. Dan tidak lama Eachy pindah kos ke Tenggilis, deket sama kosku. Akhirnya berangkat, pulang, maksi, bareng2 Eachy trs. 

Yg paling aku suka dari Eachy itu dia EASY GOING, enak diajak ngobrol, enak diajak jalan2, enak diajak nonton, enak diajak kulineran, enak diajak sharing, asyik deh pokoknya. Eachy itu juga cerdas & lucu, dia sering kasi solusi yg aku pun gak kepikiran. Emmm supel tp pendiem juga sih anaknya, kadang pas maksi ga ada bahan obrolan kita diem2an aja sambil main hp dewe2 wkwkwk.

Eachy juga bantuin aku pas pindahan kos. uwuwuwu thank u ciiiii 💗 Jadi inget pepatah "Ketika kamu sukses, temen2mu tau siapa kamu. Ketika kamu terpuruk, kamu tau siapa temen2mu". Dan Eachy ada, selalu ada, di masa2 suka & dukaku.

Aku bersyukur punya Eachy sebagai sahabatku. Tuhan mengirim dia untuk membersamai aku selama aku di Surabaya, di Jacob bahkan setelah keluar Jacob. Tuhan itu baik karena telah mengirim Eachy untukku, malaikat tak bersayap. "Namun tak kau lihat terkadang malaikat tak bersayap tak cemerlang tak rupawan". Aku beruntung dan sungguh menyukuri itu.

Tanggal 25 Agustus 2018 lalu Eachy menikah sama Rangga. Dia memulai fase hidup yang baru. Seperti yg dibilang Pastor Jeffrey Rachmat, kita akan mengalami fase hidup yg selalu maju, kita akan ditinggalkan dan kita akan meninggalkan. Sama seperti aku akan ke Jakarta, Eachy akan ke Singapore. Dari Malang kita akan bersama2, tapi setelah sampai Jakarta, aku harus turun dan melakukan aktivitasku di Jakarta, sedangkan Eachy harus melanjutkan perjalanannya ke Singapore. Mau gak mau aku & Eachy harus berpisah, tapi masih bisa berusaha keep in touch.

Doaku, semoga Eachy dan Rangga langgeng, bahagia selalu, diberkati berlimpah dalam rumah tangganya, trs cepet dikasi momongan. Doaku yg terbaik buat sahabatku Eachy. Tuhan memberkatimu selalu dalam keluargamu, dalam pekerjaanmu, dalam pelayananmu, dan setiap sisi hidupmu. Amin.

Jumat, 10 Agustus 2018

Pasrah

Aku bisa sok kuat di hadapan manusia, tapi di hadapanMu aku gak bisa, aku lemah & rapuh, Engkau tau itu. Engkau yg tau kedalaman hatiku Bapa. Engkau tau segala pergumulan dan beban hidupku. Aku sedang kesulitan ekonomi. Dan pekerjaanku sekarang gak bisa aku jadikan pegangan dalam jangka panjang. Aku bener2 ga tau gmn masa depanku nanti Bapa, Engkau mau bawa aku kemana, Engkau mau bentuk aku seperti apa. 

Kenapa aku disini, kenapa keadaan membawaku begini, kenapa semua jadi seperti ini, aku gak tau Bapa, aku rasanya agak frustasi dengan semua ini. Ada gak sih kerjaan yg santai2 tp dapet uang banyak? Hahaha.

Ya Tuhan aku males dengan suasana kerja yg banyak masalah, tapi di sisi lain aku juga butuh banyak uang. Aku seperti frustasi rasanya menghadapi kondisi seperti sekarang ini.

Tolong buka jalan Bapa. Rasanya aku pingin melakukan sesuatu untuk lepas dari semua ini, tapi aku tidak punya kekuatan untuk itu, keadaan ini memaksa aku untuk pasrah. 

Jumat, 29 Juni 2018

2018. Juli. 16

Aku akan menempati kantor baru. Hal yang aku tunggu2 sejak lama, sejak aku ada di Rima. Tapi tapi tapi... kenapa harus sekarang? Kenapa di saat situasi dan kondisi ekonomi keluarga sedang tidak stabil, kenapa harus di bulan Juli.

Sedikit cerita, aku agak trauma buat pindah kerja di bulan Juli. Dulu waktu masuk GG juga sekitaran Juli. Dulu masuk Inka juga sekitaran Juli. Kalo boleh milih aku pindah kerja itu harusnya bulan Februari, bulan keberuntunganku. Dulu masuk Ajinomoto pas bulan Februari. Dulu masuk Jacob juga pas bulan Februari. Yah kenapa Juli sih, kenapa gak Februari aja?

Itu cuma sugesti aja In.. Itu cuma kebetulan.. Bukankah Allah yang kamu sembah adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir, yang menguasai segala waktu? Jadi tidak usah kuatir tentang apapun, kamu punya Allah yang perkasa, yang mengatasi segala sesuatu, termasuk mengatasi segala ketakutan dan kekuatiranmu. Kamu cuma perlu meminta, In.

Iya Bapa, berilah aku tempat kerja yang terbaik, posisi jabatan yang terbaik, atasan yang terbaik, rekan2 kerja yang terbaik, gaji yang terbaik. Aku tidak takut dan tidak kuatir atas apapun juga, karena aku tau kepada siapa aku berharap, yaitu Allah yang tidak pernah mengecewakan aku dan tidak pernah membuat keluargaku kekurangan.

Tuntun dan sertai aku dimanapun Engkau menempatkan aku. Berkati aku dan ajar aku menjadi berkat buat orang-orang di sekitarku. Amin

Selasa, 05 Juni 2018

I Hope

Na, Ron, Lur

Aku ingin mendengar ceritamu, bagaimana kabarmu setelah kita berpisah.
Aku sangat berharap suatu saat nanti kita dipertemukan lagi oleh semesta, dan kita bisa berteman lagi, lebih karib daripada sebelumnya.
Aku merindukanmu sebagai temanku, teman yang benar2 teman, tanpa ada rasa yang salah di dalamnya.
Maukah kamu berbagi cerita denganku?
Aku tidak sabar menunggu saat itu tiba.

Aku mengasihimu, sebagai temanku.

Minggu, 03 Juni 2018

4 Juni 2018

Selamat ulang tahun Na.
Selamat ulang tahun Ron.
Selamat ulang tahun Lur.

Aku pingin bgt kasi kalian kado. Kadonya itu adalah "melepas kalian". Semoga kado itu bisa membuat hati kalian bahagia, menambahkan bahagia di hari bahagia kalian.

Melepas adalah memberi ruang bagi kalian untuk bahagia tanpaku, dan memberi ruang bagiku untuk bahagia tanpa kalian.

:)

(memaksaku untuk pasrah.. meski rasa belum punah..)

Selasa, 08 Mei 2018

the looser still trying to be a winner

Dulu jaman sekolah/kuliah aku begitu bersinar. Banyak yg ngefans sama aku lho jaman sekolah/kuliah :D (ehemmmm...) 

Tapi sekarang masuk dunia kerja aku merasa seperti pecundang, aku ga bisa apa2, aku gak bisa berfungsi dengan maksimal, aku cuma pupuk bawang, buat manis-manisan di ruangan. Kenapa aku begini Tuhan? Kenapa hidupku begini? Gak di Jacob, gak di Rima, aku merasa jadi pecundang. 

Dulu juga ada temen yg di sekolah/kuliah biasa aja, tp mereka kerja enak, udah kaya sekarang. Iya, aku tau, aku gak boleh membanding2kan diri dengan orang lain.

Aku udah usaha. Aku udah coba ikut training laravel tp ga dpt ilmunya, tetep gak ngerti laravel. Android juga gt, udah coba dateng ke komunitas belajar, tp tetep gak ngerti juga. Aku udah coba belajar js, tp otakku ini susah nyambungnya, bisa trs lupa gitu aja. Perkembangan dunia IT pun juga begitu cepat, belum sempat belajar ini, udah keluar teknologi pemrograman yg baru. Masih mau belajar, udah kadaluarsa lg, udah muncul lg yg baru. Aaaarrrrggggghhhh susahnya programmer tua. 

Tuhan aku gak tau gmn kedepan nanti. Gmn karirku nanti kalau kemampuanku stack sampai disini sementara dunia IT dimana aku berada selalu ada yg baru. Aku udah berusaha tp tetep gak terkejar. Aku harus gmn Tuhan? 

Setidaknya 2 tahun ini aku harus tetep eksis, sampai Isa lulus kuliah nanti. Oh Tuhan kasi aku kemampuan, penuhi aku dengan hikmat supaya aku bisa bertahan dan bisa menyelesaikan tugas2ku dengan baik. Aku gak mau jadi pecundang, aku mau jadi orang yg bermanfaat. Tuhan tolong aku, kuatkan aku, dan mampukan aku. Bantu aku di setiap pekerjaanku, bukan karena kuat & hebatku, aku sadar aku nol besar, tapi aku mengandalkan Engkau.


Jumat, 04 Mei 2018

2 years

Ya Tuhan kuatkan aku, yakinkan aku bahwa 2 tahun itu hanya sebentar.

Jumat, 27 April 2018

Aku ini biasa aja :)

Setiap hari jumat itu....

Istirahat panjang, dari jam 11 sampe jam 1. Yang lain pada ngegrab, ngegeng, ngemol, ngemam yg enak2. Sedangkan aku..... pulang ke kos, umbah-umbah, makan mie instan. 

Oh my God, sungguh tidak adil sekali hidup ini. Aku bukan sedang mengeluh, tidak. Aku hanya nelongso meratapi nasib. Ehhh itu sih sama aja hehe.

Tapi yasudlah, aku inget2 lagi motivasiku kenapa aku melakukan ini semua. Yup, demi keluargaku. Aku rela meninggalkan zona nyamanku, hura2ku, hedonismeku, ngirit makan mie instan tiap jumat, demi keluargaku. Supaya ada sedikit tersisa dari jatah mingguanku buat aku kasi ke mama/isa. Aku sedang belajar jadi anak yg baik buat orang tuaku, aku sedang berusaha jadi kakak yg baik buat adikku, aku sedang berusaha jadi adik yg baik buat kakakku. That's all. 

Teman2 makan pizza, aku bersyukur masih ada stok mie instan di kamar kos. Mereka shopping2 melulu aku bersyukur dengan baju & sepatu yg masih bisa dipakai. Mereka naik mobil bagus, aku bersyukur punya motor sederhana yg bisa mengantarku kemana2. Mereka pergi ke mall, karaoke, touring2 bahkan ke luar negeri, aku bersyukur dengan rumah nyaman yang penuh dengan cinta, tempat aku kembali pulang.

Aku hidup biasa aja, tidak kekurangan juga tidak berlebihan. Tapi berkat berlebih yang aku punya aku simpan untuk keluargaku, orang2 yg aku sayangi. Aku menahan diri untuk tidak terjebak pada hedonisme.

Aku gak peduli apa kata orang lain, apa yg mereka lakukan, apa yg mereka pakai, apa yg mereka makan, apa yg mereka posting & mereka pamerkan di sosial media. Mereka kira itu keren, tapi aku jauh lebih keren☺ Mereka mencari bahagia dengan apa yg tampak di depan mata sehingga pada akhirnya mereka selalu haus akan pengakuan orang lain. Aku berusaha untuk tidak meraih bahagia dengan sesuatu yg semu, tidak dengan harta kekayaan, keren2an, ikutan sesuatu yg hits, atau apapun. Aku meraih bahagiaku dengan caraku sendiri, yaitu membahagiakan orang2 yg aku sayang. Bukankah bahagia itu sederhana? ☺

Rabu, 18 April 2018

Hidayah bagi si alay

Menahan diri untuk tidak riya/pamer/mencari pengakuan itu masaoloh, beratnya minta ampun hahaha. Tangan ini rasanya gatel mau nyetatus wkwkwkwk.

Aku dulu tukang mencari pengakuan, aku akui itu. Begitu ada di tempat yg bagus langsung cekrik & upload. Begitu makan makanan enak langsung cekrik & upload. Begitu ngumpul2 seru2an langsung cekrik & upload. Tujuannya ya cari pengakuan, biar dikira keren, gaul gitu. Duh aku dulu begitu alay, begitu pamer, dan...... begitu menjijikkan hahaha (menjijikkan-nya terlambat disadari).

Yah begitulah sampai negara api menyerang & menyadarkan diriku. Hmmmm memang setiap manusia punya titik balik. Titik balik dimana dia dipaksa berubah oleh keadaan. Yah begitulah.... menyakitkan hahaha. Kalo bahasanya saudara seberang itu "mendapat hidayah dari azab".  Mulai saat itu aku jadi males foto2, males pamer, males mencari pengakuan, karena aku malu. Aku malu karena aku menyadari bahwa diatas langit masih ada langit. 

Aku foto2 tempat bagus, aku foto2 makanan, aku foto2 bareng temen2, sok2 ngeluh masalah kerjaan.....
hei hei hei... di luar sana ada orang-orang yang lebih gokil dari kamu tapi gak pamer. 
di luar sana banyak orang yang lebih keren tapi gak alay.
kamu itu siapa, baru gitu aja udah dipamer2in, gak malu apa sama mereka2 yg lebih master?
gak malu apa masih cetek ilmunya, kerennya, dan isi dompetnya tapi udah sombong? huahaha

Yah aku belajar banyak dari peristiwa negara api menyerang itu. Aku belajar gak egois, aku belajar gak mencari pengakuan, aku belajar tidak mencuri kemulyaan nama Tuhan, dan pada intinya adalah AKU BELAJAR UNTUK RENDAH HATI. Dan dari pelajaran itu, aku juga terima pelajaran tambahannya, yaitu aku bisa belajar menilai orang lain. Yihaaaa.... :D

Tapi dengan aku bertobat dari alay, riya, pamer, dan mencari pengakuan itu, bukan berarti aku langsung berubah 180 derajat hidup suci dan sederhana. Aku masih belajar kesana, belajar sederhana dan gak mencari pengakuan semata. Tapi kadang juga masih khilaf sih wkwkwk, ya Tuhan ampuni aku, hahaha. 



Ubah hatiku sperti hatiMu, kudus berkenan padaMu. Bagaikan emas yang murni, bentuk hatiku slalu. Biar kumenjadi ciptaan baru, bebas dari smua yang jahat. Serupa dengan gambarMu, sucikanku, kuduskan hatiku Tuhan :)


Diangkat dari kisah nyata... (bwahahaha)

Rabu, 28 Maret 2018

War Room

Kemarin tuh aku liat recordingnya Festival Kuasa Allah (FKA) ke 25 di Bali. Waktu moment pelepasan, ada yg teriak2 histeris gt, dan setelah didoakan & dilepaskan dia tetep berontak teriak2 gt. Pastor Philip bilang, "yang tersisa hanya kemarahanmu sendiri", trs pastor Philip mengajak semua bernyanyi "yes Jesus loves me, yes Jesus loves me, yes Jesus loves me, and the bible tells me so". Itu orang nangis, pastor Philip memeluk dia & membisikkan "Tuhan Yesus mengasihimu".

Ya Tuhan aku mau seperti itu, aku ingin masuk melayani seperti itu. Entah kenapa masalah psikologi itu selalu menarik buat aku. Bukan aku seorang konselor yg ahli dalam menasehati atau mencarikan solusi buat masalah orang lain, tidak. Kadang kalo ada orang curhatpun aku ga tau bagaimana harus memberi jawab, aku cuma bisa diem tanpa solusi. Tapi dunia "kebatinan" itu selalu menarik buat aku, memperhatikan psikologi & emosi orang itu menyenangkan. Sampe pernah aku mikir kayaknya aku salah jurusan, harusnya aku masuk psikologi, hahahaha. 

Aku suka mencari solusi dari masalah itu dari akarnya. Dan kadang2 akar dari sebuah masalah itu adalah hal2 yang tak bisa diungkapkan secara logis, hanya bisa dirasakan oleh hati (cie hati.... wkwkw). Tentang kepahitan, luka batin, penolakan, tentang kesedihan dan kekecewaan yang tak terkatakan, yang imbasnya ke kehidupan yang jauh dari damai sejahtera & penuh masalah. Rasanya aku pingin memeluk mereka dan berkata "I know what your feeling. Tuhan mengasihimu dan rindu memulihkanmu, seburuk apapun masa lalumu"

Tuhan, kalau Engkau ingin aku melayani orang lain melalui pelayanan konseling & doa, maka terjadilah seperti yang Engkau ingini. Aku ga tau gmn caranya jadi konselor & jadi pendoa, aku juga bukan orang yang sip untuk selalu memberi solusi yang tepat, akupun bukan orang yang bisa berdoa berjam2 seperti pendoa2 lain. Tapi jika Engkau menghendaki, maka terjadilah, jangan kehendakku melainkan kehendakMu. Ini hidupku, pakailah sesuai yang Engkau ingini.

Selasa, 20 Februari 2018

My Oxygen


Foto ini diambil di RSU dr.Saiful Anwar Malang tanggal 7 Januari 2018. Aku dan mama sedang menunggu papa opname di CVCU Ruang Stroke.  Papa dirawat di rumah sakit sejak tanggal 27 Desember 2017. Saat itu aku yakin papa akan segera sembuh dan bisa pulang ke rumah. Kata dokter pun papa sudah menunjukkan kondisi yang baik dalam strokenya dan bisa dipindah ke paviliun beberapa hari lagi. Namun rencana manusia bukanlah rencana Tuhan. 2 hari setelah foto ini diambil (tepatnya tanggal 9 Januari 2018) papa dipanggil Tuhan.

Kami sekeluarga, aku-mama-novi-isa  "menghimpun kekuatan" untuk saling menguatkan. Kami sedih kehilangan papa, tapi life must be go on. Hanya 1 yang bisa kami andalkan dalam kehidupan kami, yaitu TUHAN YESUS. Kami nggak tau jalan mana yang akan kami tempuh nanti, bagaimana kami bisa melewati jalan itu, kami nggak tau. Kami hanya mengandalkan Tuhan Yesus saja, sebagai penolong yang ajaib dan menyertai kami dengan penyertaan yang sempurna. Hanya Tuhan Yesus saja tempat kami berharap.

Minggu, 28 Januari 2018

Nana

Udah 2-3 kali di tahun baru ini aku mimpi nana. Dalam mimpiku rasanya aku & nana adalah teman dekat yang suka jalan2 & menghabiskan waktu bersama dengan seru. Padahal di dunia nyata aku & nana bukan teman dekat. Aku & nana bagaikan langit dan bumi, dia cantik & populer sedangkan aku hanya remahan rengginang seng ngenteni dicucuk pitike tonggo, aku mah apa atuh.

Tapi aku selalu bahagia saat bangun tidur setelah mimpi nana. U know, I dont have friends now. Dan rasanya seneng bgt kalo aku punya temen, jalan2 sama2, apalagi itu seorang nana :D wow bgt gak sih hahaha. Yah walaupun persahabatanku sama nana cuma dalam mimpi tapi aku seneng.

Di dunia nyata, aku & nana udah lama bgt gak kontak, sejak lulus sma bahkan (hmmm sangat2 lama). Entah gmn skrg kabarnya, aku berharap dia baik2 saja, aku berharap dia bahagia. Cuma itu harapanku sebagai sahabatnya di dunia mimpi :)

Tuhan, tetap jadikanlah dia sahabatku, meski hanya dalam mimpi. Tapi bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendakMu.

Jumat, 19 Januari 2018

Take My Five Loaves and Two Fishes

Kejadian ini bener2 menjadi sebuah pelajaran berharga melalui proses yang menyakitkan. Iya, menyakitkan. Menyakitkan saat kami harus bener2 mengorbankan ambisi kami, mengesampingkan ego kami, demi keluarga.

Aku, punya kesempatan besar buat pindah kerja. Itu bener2 suatu hal yang aku idamkan sejak 2015 lalu, sejak aku ada di Rima aku pingin buru2 out dari sini. Dan saat kesempatan itu terbuka lebar, malah bersamaan dengan moment meninggalnya papa. Itu bikin aku mikir lagi buat pindah kerja, karena aku mikir kalau aku jadi anak baru aku gak bakal dapet THR buat bayar SPP nya isa. Alasan kedua, karena gajinya cuma beda beberapa ratus ribu dari Rima, dan aku ga berani menukar zona nyamanku untuk uang yang beberapa ratus ribu aja lebihnya (pengalaman pahit masa lalu aku lepas Sampoerna demi GG). Juga kalau di tempat baru aku belum tentu betah, u know aku orang yg bermasalah dengan adaptasi. Yah, aku harus mengalah, setidaknya sampai ekonomi keluargaku stabil dulu. 

Isa, aku tau dia gak lagi ikut kepengurusan Talita Kum periode setaun kedepan. Aku tau dia pingin banget, tapi jika dia ikut kepengurusan maka waktu buat nemeni mama tinggal sedikit. Aku tau dia bener2 berkorban untuk itu, demi meluangkan waktu buat mama. Jujur aku ikut sedih waktu ada pengumuman "Open Recruitment Talitakum 2018-2019" dan "Camp Regenerasi Talita Kum 2018-2019" dan Isa tidak ada bersama mereka, aku ikut sedih.

Semoga pengorbanan kami ini akan menjadikan kami lebih kuat dan lebih solid dalam 1 keluarga. Tuhan yang beri kekuatan buat mama, novi, isa, dan indo. Tuhan yang akan gantikan berkat itu dengan berkat yang lebih besar. Seperti seorang anak yang merelakan 5 roti dan 2 ikannya untuk sesuatu yang lebih besar, demi mauNya Tuhan, dan Tuhan yang akan gantikan berkali-kali lipat kemudian.




Kamis, 11 Januari 2018

Hikmat di 2018

Ini postingan pertama di tahun 2018, beberapa hari setelah tahun baru, dan beberapa hari setelah papa meninggalkan kami. Aku gak tau gmn kedepan nanti setelah papa tidak bersama kami, terutama bagaimana dengan mama. Baik psikologisnya maupun kesendiriannya di rumah talangagung. Aku sedang bingung bagaimana mama nantinya.

Tuhan tolong kasi aku hikmatMu, apa yang harus aku lakukan. Tuhan yg kuatkan aku, mama, novi, dan isa. Pimpin dan sertai kami, serta berkati kami dengan hikmat yang berlimpah sehingga kami tau bagaimana harus melanjutkan hidup nanti tanpa papa. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin