»

Selasa, 03 Desember 2019

Aku meminta"mu" pada Tuhanku (part II)

God aku mohon jadikan Mbak Kiki hopengku, lebih dekat dan lebih erat.

Dia baik God, tidak seperti orang2 cege-cege ini. Aku suka dia, seriously. Bolehkah dia jadi temanku? Pleaseeee.... Aku mohon God....


Dan Tuhan langsung menjawabnya "TIDAK BOLEH". Oke I'm fine.... 
Tuhan tau aku akan jatuh dalam masalah/dosa lebih besar jika seandainya doaku itu terkabul. Hati Bapa yg menjagai aku anakNya supaya ke depan aku punya masa depan yg jauhhh lebih indah & mulia daripada yang pernah aku pikirkan saat ini. 

Thanks God, ajarku mengerti segala rencanaMu, ajarku berserah hanya padaMu, pimpinlah jalanku dalam terang firmanMu, ajarku berharap hanya padaMu. Bapaku ajaib segala rencanaMu, Tuhanku heran perbuatanMu, Engkau sanggup mengadakan segala yang kuperlukan, menurut kehendakMu terjadilah.

Kadang dia muncul, kadang dia ilang. Dan munculnya kalo butuh doang. Aku gak tau jawabanMu itu iya atau enggak. Kasi aku tanda, Bapa.... Kalau memang "iya", kasi intense communication, biar kami saling dekat, mengenal, dan menguatkan dan memberkati satu sama lain hari demi hari. Dan kalau memang jawaban Tuhan adalah "iya", maka kami akan "saling", bukan cuma dari 1 arah aja, bukan dari sisi aku aja yg meminta & berharap. Kasi aku tanda, tanda yg tangible (karena aku ini bodoh, dungu & tidak peka).



Dan sekarang (07-02-2020) pertanyaan berganti:
“Holy Spirit, will You be my Best Friend?”

Kamis, 10 Oktober 2019

Menunggu Keajaiban

Kamis 10 Oktober 2019 aku melakukan interview di Pasuruan. Aku datang terlambat setengah jam dari jadwal yang seharusnya, karena perjalanannya naujubilah jauhnya, setelah turun dari bis aku harus naik gojek 30 rb (tekor bok). Disana sainganku 14 orang (15 sama aku), kebanyakan anak2 yg baru lulus kuliah gitu. Test nya gak seperti biasa, kali ini pake sistem FGD gitu, jadi keliatan lah anak2 yang mekso bgt buat dapet kerja, keliatan bgt egonya, dan yang pemikirannya masih idealis, hehehe.

Aku kasian sih liat anak2 itu, betapa mereka harus berjuang keras. Yah aku beruntung aja udah sampai ke tahap ini, dimana posisiku langsung di bawah direktur, uwooooww hahaha. Liat anak2 kayak gt, rasanya aku gak pingin saingan, biarlah itu job buat mereka aja, mereka lebih butuh drpd aku. Dan lagian lingkungan kota Pasuruan itu aku gak sreg gt.

Ah Tuhan, terima kasih udah kasi aku kesempatan ke Pasuruan & kasi aku liat gmn susahnya cari kerja jaman sekarang. Aku bukannya gak bersyukur di cege-cege ini. Aku sih nyaman dgn kerjaanku, tapi Engkau tau temen2 disini gak baik, tukang julid, tukang gosip, tukang mesum. Aku males sama orang2 seperti ini, aku males ada di sini, mereka bikin aku gak betah. Bisa gak sih cege-cege ini seperti kantor pada umumnya? Dgn orang2 yg normal & mematuhi peraturan pemerintah.

Hatiku sih condong ada di SPM, rasanya sreg gt, sama orang2nya, sama bidang kerjaannya, semua terlihat menyenangkan jika seandainya aku ada disana. Tapi sayangnya dulu aku membuang kesempatan, aku sengaja gak angkat telp krn takut jarak ijinku yg terlalu mepet. Dan akhirnya sekarang aku menyesal banget-banget.

Di AM juga keliatannya enak, dulu awal2 aku di malang aku berandai kalau saja aku kerja di AM yg dekat rumah, tapi aku langsung menguburnya karena aku tau realitanya di malang itu gajinya sedikit, kalaupun aku kerja di AM yg dekat, bersih & rapi, orang2nya terlihat tidak julid, akhirnyapun aku dpt gaji UMK. Dan bener aja, kesempatan itu bener2 jadi nyata, aku apply ke AM & interview ke sana, dan dan dan... aku suka mereka dan mereka suka aku, tapi gajinya bener2 UMK, tepat seperti yg ada dalam bayanganku. Aneh tapi nyata, gambaran yg muncul di bayanganku tentang masa depan sering bgt terjadi nyata. Tuhan plis bantu aku move on dari AM....

Aku berharap Tuhan kasi aku kesempatan kedua. Plis plis plis..... Gerakkan hati mereka buat telp aku lagi, bukankah itu hal yang mudah bagiMu? Plis plis plis...... Aku gak bisa janji macam2 sih, aku gak berani bernazar apa2 jika seandainya aku diterima di SPM, aku takut nanti malah gak bisa nepati & akhirnya kembali ke diriku sesuatu yang buruk. Tapi aku hanya berharap pada BELAS KASIHAN & KEMURAHAN-MU. Kasihanilah aku ya Tuhan, amin.

Kamis, 19 September 2019

Gak Perlu (nunggu) Cantik

Hari ini mau cerita ttg mbak Ki lagi, jangan bosen dulu yaw....

Jadi ceritanya tu aku kan pernah ketemu mbak Ki 2 kali di AM, trs chat jg bbrp kali pas dia ngundang aku buat dtg ke AM. Kesan aku ke mbak Ki itu orangnya ramah sekali & terlihat asyik, apalagi pas pertemuan pertama & dia menyapaku dgn hangat, duh itu moment dimana aku jatuh cinta sama dia hahahaha. Intinya aku suka sama mbak Ki, titik.

Secara fisik mbak Ki itu gak cantik, yah sedikit manis, berkulit sedikit gelap, berhidung pesek ketutupan pipi (haha gak maksud body shaming sih), berwajah ndeso khas mBlitar-an. Yah gitu deh, bisa dibayangkan lah ya... Tapi aku tetep suka sih, karena keramahannya dia.

Mulai saat itu, standarku dalam menilai orang lain itu berubah. Dulu (terutama pas di sby) aku liat orang secara fisik, dan skrg sejak aku kenal mbak Ki aku lebih bisa menghargai orang lain bukan karena fisiknya semata. Setiap aku ketemu orang yang wajahnya mBiltar-an, aku pingin aja senyumin, karena aku inget mbak Ki yang ramah & hangat.

Ini sebuah pelajaran yang sangat berharga buat aku pribadi, sebuah peraliahan proses berpikir menjadi lebih dewasa. Yaitu lebih menghargai orang lain bukan semata2 karena fisiknya, karena banyak hal lain yang bisa kita nilai dari seseorang, misalnya kecakapannya, kecerdasannya, prestasi2nya, sifat2 positifnya, inspirasi yang dia tebarkan, dll.

Bertemu dgn mbak Ki mengubah aku, memberikan pandangan baru & membuatku menjadi lebih mengerti akan hidup ini. Untuk disuka & menjadi berkat itu nggak harus cantik, nggak harus kaya, nggak harus pintar, nggak harus sempurna. Lakukan saja semua yang terbaik pada semua orang dengan sepenuh hati. Contohnya mbak Ki, nyapa aja udah jadi berkat, ya nggak sih?

Ampuni aku Tuhan jika selama ini aku berpikir sempit sekali, menilai orang lain berdasarkan fisik, apalagi ngejudge dan like-dislike orang berdasarkan fisik (aku belum separah itu sih, tapi untung aku tersadar sebelum lebih jauh). Aku bersyukur Tuhan mengingatkan aku melalui peristiwa ini. Ada baiknya juga aku ketemu mbak Ki πŸ‘Ό Thanks God, thanks mbak Ki.

Sabtu, 07 September 2019

Anti-getun Anti-baper

Nak, tidak perlu kamu bersedih & menyesali AM maupun SPM. Mereka tidak layak buat kamu. Bukan kamu yang tidak layak buat mereka, big NO, kamu tau bahwa kamu sangat berharga, precious, Aku menciptakanmu begitu indah & setiap proses yang sudah kamu alami membentukmu lebih sempurna, jadi jangan turunkan standarmu hanya demi diterima di AM. Mereka yang kurang baik buat kamu, mereka yang gak bisa bayar kamu lebih, mereka yang gomok, mereka standarnya gak mutu.

Kesalahan bukan di kamu, jadi kamu gak perlu bersedih & menyesali. Aku sanggup menyediakan yang lebih baik daripada AM buat kamu. Perusahaan terbaik, posisi & jabatan terbaik, atasan terbaik, teman2 terbaik, gaji terbaik. Kalau pintu AM tertutup, bukankah Aku Tuhan Allahmu yang sanggup membuka pintu2 lainnya?

Just trust Me, Nak. Aku gak akan membiarkanmu masuk ke perusahaan yang kurang baik, sekalipun di matamu itu terlihat baik. Tidak ada yang salah dengan kamu. Tidak diterima di AM bukan berarti kamu kalah, bukan berarti kamu tidak layak, justru karena kamu terlalu layak & sempurna. Jangan turunkan standarmu karena kamu terlalu berharga, tidak perlu minder & rendah diri karena kamu gak masuk dalam standarnya mereka yang gak mutu itu. Berbahagialah dan tersenyumlah, biarlah hatimu tenang sebab Aku Tuhan Allahmu yang menyediakan yang terbaik, jauh diluar apa yang bisa kamu pikirkan, dan yang akan datang tepat pada waktuKu, tidak akan pernah terlambat pertolonganKu buat kamu. 

Berbahagialah, Aku mengasihimu. Aku Bapa yang tidak akan memberi ular pada anakKu yang meminta roti. Jangan sampai AM merenggut sukacitamu, jangan sampai iblis mencuri damai sejahteramu. Berbahagialah & biarlah jiwamu tetap tenang Nak, sebab kamu tau kepada siapa kamu berharap, Aku Tuhan Allahmu yang menjamin masa depanmu, masa depan anakKu yang Aku kasihi. Akan datang waktunya nanti, kamu mengerti kenapa Aku tidak membiarkanmu masuk di AM, suatu alasan yang jauh lebih besar melebihi apa yang sanggup kamu pikirkan. Berbahagialah, trust Me 😚


Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 🌼🌼🌼

Minggu, 25 Agustus 2019

Hapuskan Tentang Dia

Jumat 23 Agustus 2019 jam 09:00 aku kembali lagi ke AM, kali ini buat deal-dealan sama Dirkeu. Aku datang ontime jam 09:00 dan nunggu sekian lama sampai jam 11 kurang baru bisa ketemu beliau.

Kami di ruangan bertiga: aku, pak Dir, dan mbak Ki (tapi mbak Ki nya diem aja hehe). Dijelaskan job desknya (sebelumnya jg sdh dijelaskan sama p.ton dan ibu2 gt). Yah turun pangkat deh gueh. Tp gak cuma turun pangkat, turun gaji juga hahahaa. Beliau nawarinnya UMK, buset dah, selisih 1 jt.

Yah you know lah, aku gak akan pindah ke AM. But I want to say thank you very much to mbak Ki yang udah memperlakukan aku dengan sangat baik πŸ‘Ό thank you mbak Ki... πŸ’–

Selesai kejadian itu, hari Jumat-Sabtu-Minggu-sampai tulisan ini dibuat, aku masih terbayang2 AM. Mungkin sangking sakit hatinya aku pas ditawar UMK hahahaha. Yasudlah, aku ingin melupakan tapi.... dari bangun tidur sampe mau tidur lagi selalu kebayang mereka & kejadian itu. What the hell!

Tolong aku Bapa untuk bisa melepaskan AM dari hati & pikiranku. Ajar aku mengiklaskannya, karena aku tau bahwa Engkau mempersiapkan tempat yang jauh lebih baik untuk aku. Dalam nama Yesus, Amin.


all is well... all is well...

Senin, 19 Agustus 2019

AM & SPM

Kamis 8 Agustus 2019 jam 09:38 aku di wa sama mbak Ki buat interview di AM hari Jumat. Aku udah jawab okey dengan berat hati & ogah-ogahan. Selesai wa mbak Ki, aku dapet telp dari SPM buat interview hari Jumat juga (nah loh), untungnya aku bisa nego hari dan interview SPM diundur Senin 12 Agustus 2019. Trs tak pikir2 kok ribet bgt sih jumat ijin ke AM, sabtu masuk, senin ijin lagi ke SPM. Akhirnya tau kan siapa yg aku korbankan? Jelas AM hahahaha 😈 Aku wa mbak Ki buat jadwal ulang interview ke hari Selasa, jadi kan enak ijinnya Senin-Selasa gitu. Mbak Ki bilang "nanti dikabari lagi, bisa ato gak hari Selasa", okey deh lagian aku jg tidak terlalu berharap di AM hahahaha 😈

Senin pagi 12 Agustus 2019 aku berangkat ke Surabaya buat interview SPM. Sampe terminal bungurasih aku dapet wa dari mbak Ki, "mbak ineke kl besok samean bisa nya jam brp?" Blm aku jawab karena aku galau, malah aku sempat terpikir buat gak datang ke AM. Tapi aku ga mau buru-buru ambil keputusan, karena seperti yang sudah2, aku salah ambil keputusan kalo dalam keadaan mendesak & buru2. Aku konsultasi sama mama dulu, dan akhirnya aku jawab kalo aku bisa dtg jam 8.


Balik lagi ke SPM, ada bbrp orang yg nunggu interview, dan aku denger2 juga si hrd masih nelponin orang2 lainnya juga buat interview. Wow banyak nih saingannya hihihi. Jam 10an lebih aku dapet giliran diinterview sama bu nita. Interviewnya cuma bentar doang, bbrp menit. Tapi aku bisa merasakan kalo bu nita itu baiiiikkkk bgt, dan sepertinya semua orang disana juga begitu πŸ˜‰ Cuek, gak julid, santai dan enak orang2nya. Aku suka, aku suka, aku suka. Aku suka di SPM & aku berharap keterima di sana.


Besoknya Selasa 13 Agustus 2019 jam 8 aku ke AM, hmmmm kantornya bersih walaupun bau tembakau hahaha. Setelah register di satpam, aku diantar masuk ke gedung marketing (bukan gedung pusatnya). Ngentang bbrp lama, aku nyambi2 browsing tentang BI biar ada bahan buat jawab kalo ditanya2 nanti. Dari jendela dekat aku duduk, aku bisa liat mbak Ki lagi jalan ke gedung marketing. Eng ing eng.... dia menyapaku dengan ramah sekali "Pagi mbak ineke πŸ‘Ό" Aku agak kikuk dengan perlakuan ramah itu, lalu aku jawab dengan sedikit malu2 "Pagi..." Terus aku dikasi form data pelamar & soal test matematika. Duh rasane ngerjakno matematika gimana gitu, udah lama gak hitung2an serius kayak gt, aku kerjain aja sebisaku, dan nyeselnya itu masih ada waktu ngerjain tapi aku gak periksa ulang jawabanku, aku terlalu malas atau terlalu PD??? untuk itu.


Setelah ngerjain form biodata & soal test, aku diinterview sama mbak Ki, ngobrol bentar trs dioper ke 2 orang, satu marketing & satu audit. Sebelumnya aku dikasi pilihan sih sama mbak Ki, mau di marketing atau di audit, aku pilih di audit wkwkwk soalnya aku marketing kan zonk wkwkwk. Hmmmmm sepertinya mereka bertiga suka sama aku, dan sebaliknya aku pun suka sama mereka bertiga, tapi aku kasi harga tinggi (dibanding standarnya mereka), entah nanti diterima ato enggak.


Overall, di AM maupun di SPM, dua2nya terlihat baik. Entah aku nanti keterima yg mana, aku sih cuma berharap segera out dari cege2 gak jelas ini, aku udah ga tahan sama orang2 julid, gak baik bagi kesehatan fisik & hati. Tapi bukan berarti aku cari pelarian lho ya, hmmmm iya sih, tapi bukan itu juga alasan utamanya. Yang penting dimanapun Tuhan menempatkan aku nanti, aku berharap bertemu dengan orang2 baik & support aku. Amin.


Bersegeralah menyelamatkan aku ya Tuhan, kasi aku tempat kerja yg baru & lebih baik. Amin πŸ‘Œ

Senin, 29 Juli 2019

Doa: meminta atau mencobai Tuhan?

29072019. Entahlah, hari ini rasanya hampa & hilang harapan.

Doa tak kunjung terjawab, aku ingin punya tempat kerja baru, dimana orang2nya lebih baik, gajinya lebih besar, dan lebih deket dari rumah. Aku udah gak tahan di lingkungan ini, orang2nya brengsek, gaji kecil, jauh dari runah. Ya Tuhan, kenapa sih Engkau menunda2? Bukankan ini perkara kecil bagiMu? Engkau berfirman "ya", maka terjadilah. Aku rasane wes sumpek dengan keadaan ini, dengan lingkungan ini, makan ati, tidak baik bagi fisik & psikologi.

Lama2 aku merasa seperti bangsa Israel yg suka mengeluh & membandingkan diri dengan masa lalu. Tapi mau gmn lagi, apa yang terjadi & apa yg terlihat di depan mata nggarai pingin sambat. Tuhan gak bosen ta dengerin aku sambat? Aku ae seng sambat dewe bosen dewe. Sudahlah Tuhan, mari kita akhiri drama ini. Berikan apa yang aku mau (tempat kerja baru yg lebih baik), that's enough, ok?

Jumat, 05 Juli 2019

Baik vs Berhikmat

Menjadi orang baik itu perlu, tapi lebih penting daripada sekedar menjadi orang baik adalah menjadi orang yang berhikmat. Orang yang hanya baik tanpa berhikmat akan seperti "bucin" wkwkwkwk (backsong ~ cinta ini kadang-kadang tak ada logika). 

Di akhir jaman, dunia akan semakin rusak, orang akan semakin jahat. Tanpa hikmat, orang baik akan binasa bersama kebodohannya, cuma dimanfaatkan orang2 demi kepentingan mereka sendiri. Itulah sebabnya penting untuk kita menjadi "cerdik seperti ular, tulus seperti merpati." 

Yuno lah ya, di jaman kayak gini, banyak orang2 kampret yang dibaiki malah ngelunjak. Jadi penting untuk kita tau, kapan waktu kita berbuat baik, kepada siapa kita berbuat baik, dan bagaimana cara kita melakukan kebaikan itu. Itulah hikmat yang mengatasi kebaikan.

Aku punya pengalaman pahit, dan aku juga banyak belajar dari pengalaman papa untuk hal yang satu ini. Menjadi baik itu perlu, tapi lebih penting daripada sekedar menjadi orang baik adalah menjadi orang yang berhikmat. 

Tuhan berikanlah padaku hikmat yang berlimpah, sebab aku menyadari bahwa tanpa Engkau aku bodoh dan lemah. I'm nothing without You, aku tersesat dalam kebodohan & kelemahanku di dunia yang semakin rusak dan manusia yang semakin jahat ini. Tolong tuntun dan lindungi aku,  naungi aku seperti Engkau menjauhkan debu2 yang berusaha menjamah biji mataMu. Aku domba di tengah serigala, tapi biarlah jiwaku tetap tenang sebab aku tau bahwa Engkau adalah gembalaku yang baik πŸ˜‡

Minggu, 07 April 2019

J6

Hari ini, 8 April 2019, aku memutuskan membeli HP Samsung J6 dengan sedih. Ih ngapain sedih, bukannya beli hp baru itu seneng? Masalahnya adalah aku pernah ditransfer novi di bulan februari sebesar 3 jt buat beli hp & ngurus sim. Nah uang 3 jt itu aku gabungkan bersama tabunganku di bni, tapi semakin lama semakin tergerus karena kebutuhan mama & isa yg besar. Aku tidak menyalahkan mereka sih, memang udah jadi tanggung jawabku untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

8 April 2019 posisi terakhir uang di bni tinggal 2,5 jt (belum beli hp & belum ngurus sim). Sementara tuntutan dunia aku hrs upgrade HP. Sebenernya aku juga bukan manusia yg freak sama hp (gadgetmania), aku pake hp andromax ini aja udah nyaman sih, tapi memang perlu rom & ram yg lebih besar. Ditambah pula aku mau reunian sama Eachy & Inda & juga anak2 talitakum, aku perlu hp yg lbh baru. Dan pada akhirnya aku beli J6 itu secara online 1.688.000 demi memenuhi tuntutan gengsi & egoku.

Aku sedih karena harus menghamburkan uang sekian banyak untuk kesenanganku sendiri, sementara Isa & mama nggak tau gmn kedepan nanti, apakah sisa uang itu masih cukup buat Isa & mama? Aku merasa bersalah karena aku egois, aku beli hp sementara uang cadangan buat Isa & mama semakin menipis. Oh Tuhan ampuni kekhilafanku ini, biarlah Engkau datangkan rejeki dari segala penjuru, yang tidak pernah terpikir oleh pikiran kami yang terbatas ini.

Tuhan ampuni aku. 
Mama & isa, tolong maafkan aku.
Hari ini, 8 April 2019, aku memutuskan membeli HP Samsung J6 dengan sedih.

Senin, 11 Maret 2019

SesuatuYangBaikAkanSegeraDatang

Sejak pindah kerja ke Malang, aku bergumul dengan cita-cita, dengan pekerjaan, dengan karir, dengan passion. Aku merasa ada di Malang ini aku gak bisa berkembang, cari kerja susahnya minta ampun, perusahaan kecil aja kasi gaji pelit pula, orangnya aneh2, aku seperti stack aja disini, pingin keluar tapi gak bisa.

Aku pernah merasa seperti frustasi dengan kondisi dan kelemahan2 diriku sendiri. Tapi sejak Jumat kemarin, setelah aku nonton Ria (edisi bakery), aku merasa punya semangat baru, punya harapan baru, punya sukacita baru, punya damai sejahtera, entah apa itu. Aku tetep ga tau gmn masa depanku dan jadi apa aku nanti, tapi rasanya aku kayak punya doping pengharapan bahwa semua akan baik2 saja dan semua akan berubah menjadi great lebih dari yang kubayangkan, nanti, tepat pada waktuNya Tuhan, tidak akan terlalu cepat dan tidak akan terlalu lambat tergenapi di hidupku. 

Tuhan, aku nggak tau masa depanku nanti gimana, tapi aku tau selama hidupku dipegang oleh tangan Tuhan yang benar, tangan Tuhan yang berkuasa, apa yang perlu aku kuatirkan? Meskipun sisa hidupku terkurung di Malang kota kecil ini, namun jika Tuhan berkenan, maka pintu-pintu kesuksesan dari segala arah pun dapat dibukaNya bagiku, peluang2 bagus akan Dia datangkan lebih dari yang pernah aku bayangkan. 

Jika Allah berperang bersamaku, siapakah yang jadi lawanku? Tenanglah jiwaku, tenanglah, Tuhan beserta kita, Tuhan di pihak kita. Tuhan yang berkuasa menciptakan great moment & great opportunities. Ini aku, ini tubuh jiwa dan rohku, ini cita-cita dan masa depanku Bapa, di tanganMu aku yakin Engkau buat semua baik. Amin.



Selasa, 19 Februari 2019

lupabahagia


Aku iri melihat dia bisa tertawa lepas seperti itu.

Aku lupa kapan terakhir kali aku tertawa seperti itu.

Beberapa tahun belakangan hidupku dipenuhi kesedihan dan kepedihan yang mendalam, teman ga punya, ekonomi keluarga merosot, karir hancur, impian terkubur, pacar ga punya, waktu habis buat hal2 ga berguna, aku jd merasa seperti Ayub, semua yang aku punya habis & hancur. Aku menyesali hari dimana aku dilahirkan, aku menyesali kenapa aku ada di dunia ini, aku menyesali kenapa ini semua terjadi padaku.

Tapi aku masih punya keluarga, orang2 yang setia bahkan di waktu aku hancur & terpuruk seperti ini. Aku juga masih punya Tuhan, jadi aku masih punya harapan.

Aku nggak tau apa rencana Tuhan buatku kedepan nanti. Tapi aku percaya bahwa semua mendatangkan kebaikan bagiku. Mungkin yang aku lihat sekarang hanyalah kehancuran dan kesedihan, tapi aku percaya bahwa akan ada pelangi sehabis hujan. Iya, aku hanya perlu percaya, percaya bahwa suatu hari nanti aku akan bisa kembali bahagia & tertawa lepas seperti itu lagi, di waktuNya Tuhan dan dengan caraNya Tuhan. Amin.








Rabu, 06 Februari 2019

Kau tampung di kirbatMU

7 bulan aku disini, dan begitu banyak air mata tercurah, dan wow-nya aku nangisnya di depan mama pula. Gak seharusnya aku melakukan itu. Gak seharusnya, karena aku ingat dulu aku bokek dan aku nangis di depan papa yang waktu itu juga dalam posisi sakit & gak kerja, dan gak seharusnya aku melakukan itu di depan papa & menambah duka hatinya. Dan sekarang aku mengulanginya di depan mama. Aku gak seharusnya begitu, tapi mau gmn, aku udah gak kuat disini, aku pingin segera resign dari sini. Nyesek bgt di ati.

Kalo aku egois, aku udah ngejar mimpiku balik ke Surabaya. Tapi aku gak tega ninggal mama lagi. Aku bingung, aku pingin teriak marah pada keadaanku yang seperti ini. Aku cuma bisa nangis, dan salahnya aku nangisnya di depan mama yang juga dalam posisi sama bokeknya. Aku gak mau mama sedih, aku ga mau mama nelongso, tapi aku udah gak kuat lagi disini.

Ya Tuhan, tolong aku. Beri aku jalan keluar. Beri aku tempat kerja yang baru, yang lebih baik, yang lebih asik temen2nya, yang lebih tinggi gajinya, yang lebih deket dari rumah. Aku rasanya udah frustasi dengan kondisi ini. Aku gak mau, sungguh aku gak mau ada disini. Tolong aku Tuhan, please. Hanya Engkau yang mampu mengubah keadaanku ini, hanya Engkau tempat aku berharap dalam kelemahan & keterbatasanku ini. Amin.

Selasa, 29 Januari 2019

Teladan

Akhir-akhir ini aku lagi suka banget banget banget sama youtuber RIASW. Dia begitu ceria & menyenangkan, dia begitu apa adanya, gak jaim & lucu, dia begitu gigih & tipe pekerja keras, dia begitu kreatif & cerdas, dia begitu ramah & humble. Kalo lg badmood aku nonton Ria aja bisa jadi ketawa2 & goodmod kembali. Ria itu moodboosterku.

Iya aku suka dia karena dia orang yg menyenangkan & lucu. Selama ini aku pikir aku hanya suka/cocok ke orang2 yang sama2 pendiemnya, kayak Devina, Eachy, dsb dsb, karena memang orang2 pendiam itu biasanya sehati sepikir & klik sama aku. Tapi ternyata sebenernya aku juga butuh sih orang2 lucu yg menyenangkan macam Ria, Sisca, Lusi, dsb dsb untuk menceriakan hari-hariku yang suram ini wkwkwkwk, asal dengan 1 syarat: gak ghibah! Duh aku benci bgt orang yg suka ghibah jelek2in orang lain di belakang gt. Dan untungnya dari awal Ria itu memprolamirkan diri sebagai alien πŸ‘½ dari planet Zizya yang ga suka ghibahin orang. Hmmmmm I like it....

Pas pertama kali liat channelnya Ria itu gara2 Isa di rumah nonton itu di hp nya terus aku ikutan nimbrung nonton, aku cuma mbatin "ini orang cantik tp makannya banyak bgt" huahahaha, habis makan trs jalan eh dia makan lagi, jalan lagi makan lagi, ampun deh tp kok tetep kurus2 aja. Tapi walau makannya banyak, dia gak jaim, trs suka salfok, trs sebagian jalan2nya keluar negeri jd aku tau makanan2 di luar negeri, trs suka "can" buat pamerin makanannya, trs suka bawa2 curut, trs pas makanan jatuh gak disensor malah dikasi efek editan yg lucu2 gt. Eh btw video2 yg diupload selama ini editannya bagus lho.

Intinya aku suka Ria karena alasan2 yg diatas udah aku tulis (banyak bgt ituh alasannya). Yang pasti kurindukan adalah ketawanya dia, rasanya kalo dia ketawa itu aku juga pingin ikut ketawa gitu walau kadang garing, kayak menular gt ketawanya, cerianya juga menular, goodmoodnya menular, pokoknya Ria itu menularkan aura2 positif buat aku, tp yg penting jangan nularin habbit makan banyak aja hihihi.

Iyah, dipikir2 kita tuh memang harus jadi influencer buat sekitar kita. Ini kayak prinsipku waktu jaman SMA-kuliah, jadilah terang. Kita harus menyebarkan aura2 dan pengaruh2 positif di dunia yang semakin jahadd inih, karena kita ini orang2 pilihan yang dikasi tugas buat membawa kemulyaan buat Bapa di surga, melalui perkataan kita, tingkah laku kita, pemikiran kita, dan kita walaupun masih muda harus jadi teladan untuk itu πŸ˜€

"Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12)

Siapa yang mau jadi teladan dalam hal baik & memulyakan nama Bapa di surga? ☝ "INI AKU, UTUSLAH AKU".

Senin, 14 Januari 2019

Aku hanya rindu... sungguh....

Selasa tanggal 8 Januari 2018 aku melayat papanya Sisca yg ga ada. Memori2 jaman youth terkenang kembali. Jaman masih muda, sama2 belajar kebenaran firman Allah, dan sama2 bersemangat jadi anak2 panahnya Tuhan yang siap dilepaskan ke tujuanNya.

Setelah hari itu aku lebih sering scroll-scroll fb anak2 Maranatha. Aku hanya rindu, sungguh. Anak2 yang dulu bebarengan di kelas Pemuda sama aku, sebagian udah merid & punya anak. Anak2 yang dulu ada di kelas Remaja kini sedang mengejar karir cemerlang mereka. Dan anak2 yang dulu sekolah minggu, kini udah mengisi posisi2 kepengurusan di Pemuda/Remaja.

Waktu cepat sekali berlalu, hingga aku tak sadar kalo aku sudah tuwir (toweng-toweng-toweng). Hoiiii 31 hoiiiiii. Kalau beberapa hari lalu aku sempet curcol ke Erlangga, "Seharusnya di usia kita ini harusnya kita udah mapan di kerjaan, bukannya malah bingung cari lompatan", dan sebelnya Erlangga jawab "Dan seharusnya udah nikah juga." Aku sebel, aku sebel, aku sebel. Kenapa waktu cepat sekali berlalu dan aku seolah diam di tempat, tidak ada pencapaian WOW yang telah aku lakukan, malah sebaliknya aku masih bingung pindah kerja sana-sini. Harusnya kan aku udah mapan, udah punya tabungan banyak, udah nikah, udah punya anak, huh tapi kenyataan sungguh kejam.

Selama ini aku ngapain aja sih, kenapa nggak ada pencapaian WOW yang aku lakukan? Apa? Ngapain coba???? Iyah, selama ini aku sibuk sekali berpikir tentang Na, Ron, Lur, Ir, twins Al, dll. Waktu2ku banyak terbuang untuk memikirkan sesuatu yang tak berguna, hingga waktu itu udah hampir habis, dan aku baru tersadar bahwa aku udah tuwir. 

Saat ini aku ga punya temen, ga punya pacar, ga punya kerjaan mapan, ga punya tabungan, dan yang lebih parah aku ga punya relationship yang baik sama Tuhan. Aku telah lama meninggalkan Dia, aku mencari pembenaran2 atas sikapku, aku..... yah aku ini orang berdosa yang tidak berguna sekarang. 

Ampuni aku Bapa, aku anakMu yang minta harta warisan dan kabur berfoya2 di luar sana. Di awal 2019 ini aku pulang dalam keadaan zonk dan berharap ampunanmu Bapa, apakah Engkau mau menerimaku? Apakah Engkau mau memulihkan aku? Semoga motivasiku bukan cuma mencari berkat, tapi yang terutama aku kembali padaMu dan mencintaiMu sebagai Tuhanku. Masalah berkat aku serahkan padaMu, bukan kuat dan hebatku. Beri aku hati yang baru, lebih dalam rindu mengenal dan mendekatMu Bapa. Amin.

Jumat, 04 Januari 2019

I know & You know

Kmrn malem nemu warta yg dibawa novi, kupikir kok tumben warta tebel. Aku bawa sambil duduk2 trs mulai buka isinya. Ternyata yg bikin tebel itu ada laporan keuangan, dan laporan persepuluhan lengkap dgn nama & jumlahnya. Uwow hahaha.

Salah satu pemberi persepuluhan itu terpampang nama si devi dgn nominal 380. Hmmm artinya gajinya devi 3,8 jt wkwkwk aku tau devi gak akan mencurangi persepuluhannya, I know she is good. 

Nominal 3,8 itu ya so so lah sama gajiku skrg di malang. Meh podo, mek kacek e uang makan tok. Kalo sama gajiku di sby lbh tinggian aku. Ehhh hush hush... aku berkeyakinan & ngomong sendiri dalam hati "Jangan iri, jangan membandingkan. Hosyah!"

Eh besok paginya si Isa tanya brp gajiku di cakra. Ya aku jwb GP 3,4 (itu GP apa IPK?). Setitik dibanding gajiku di sby, setitik dibanding pengeluaran bulanan yg aku tanggung. Tapi dia bilang "disyukuri aja", yah mau begemene lg ya syukur lah punya kerjaan & punya gaji per bulan walaupun gak banyak.

Duh isuk2 wes curhat duik. Babah wes, ini sekalian aku mau minta ke Yang Maha Kuasa, supaya taun ini (yes, it was a new year) aku punya kerjaan yg lebih baik lg, posisi/jabatan yg lebih baik lg, perusahaan yg lebih baik lg, temen2 & atasan yg lebih baik lg, dan juga gaji yg lebih baik lg (AMIN).

You know lah, uang bukan motivasi utamaku dalam bekerja, but it's gak cukup dgn nominal 3,4. Hello apa yg harus aku lakukan untuk memperbesar 3,4 itu? Ya sudah, terima, bersyukur, dan meminta untuk memperbesar kapasitasku menerima berkat. Toh aku udah usaha, udah kerja, udah cari kerjaan baru juga, aku udah melakukan bagianku, dan saatnya nunggu bagianNya Tuhan. 

I know God, Engkau yang akan memenuhi segala kebutuhan keluargaku & tidak akan membiarkan kami kekurangan. I know God, bahwa berkat itu selalu Engkau sediakan tepat pada waktunya. I know God, Engkau memelihara kami, Engkau melanjutkan semua hingga akhir yang indah. I know God, Engkau Tuhan yang bisa aku andalkan dan tidak pernah mengecewakan aku.

Aku tunggu kejutan2 berkatMu di tahun 2019, kejutan yang tidak terpikir olehku yang terbatas ini. I know God...