»

Selasa, 19 Februari 2019

lupabahagia


Aku iri melihat dia bisa tertawa lepas seperti itu.

Aku lupa kapan terakhir kali aku tertawa seperti itu.

Beberapa tahun belakangan hidupku dipenuhi kesedihan dan kepedihan yang mendalam, teman ga punya, ekonomi keluarga merosot, karir hancur, impian terkubur, pacar ga punya, waktu habis buat hal2 ga berguna, aku jd merasa seperti Ayub, semua yang aku punya habis & hancur. Aku menyesali hari dimana aku dilahirkan, aku menyesali kenapa aku ada di dunia ini, aku menyesali kenapa ini semua terjadi padaku.

Tapi aku masih punya keluarga, orang2 yang setia bahkan di waktu aku hancur & terpuruk seperti ini. Aku juga masih punya Tuhan, jadi aku masih punya harapan.

Aku nggak tau apa rencana Tuhan buatku kedepan nanti. Tapi aku percaya bahwa semua mendatangkan kebaikan bagiku. Mungkin yang aku lihat sekarang hanyalah kehancuran dan kesedihan, tapi aku percaya bahwa akan ada pelangi sehabis hujan. Iya, aku hanya perlu percaya, percaya bahwa suatu hari nanti aku akan bisa kembali bahagia & tertawa lepas seperti itu lagi, di waktuNya Tuhan dan dengan caraNya Tuhan. Amin.








Rabu, 06 Februari 2019

Kau tampung di kirbatMU

7 bulan aku disini, dan begitu banyak air mata tercurah, dan wow-nya aku nangisnya di depan mama pula. Gak seharusnya aku melakukan itu. Gak seharusnya, karena aku ingat dulu aku bokek dan aku nangis di depan papa yang waktu itu juga dalam posisi sakit & gak kerja, dan gak seharusnya aku melakukan itu di depan papa & menambah duka hatinya. Dan sekarang aku mengulanginya di depan mama. Aku gak seharusnya begitu, tapi mau gmn, aku udah gak kuat disini, aku pingin segera resign dari sini. Nyesek bgt di ati.

Kalo aku egois, aku udah ngejar mimpiku balik ke Surabaya. Tapi aku gak tega ninggal mama lagi. Aku bingung, aku pingin teriak marah pada keadaanku yang seperti ini. Aku cuma bisa nangis, dan salahnya aku nangisnya di depan mama yang juga dalam posisi sama bokeknya. Aku gak mau mama sedih, aku ga mau mama nelongso, tapi aku udah gak kuat lagi disini.

Ya Tuhan, tolong aku. Beri aku jalan keluar. Beri aku tempat kerja yang baru, yang lebih baik, yang lebih asik temen2nya, yang lebih tinggi gajinya, yang lebih deket dari rumah. Aku rasanya udah frustasi dengan kondisi ini. Aku gak mau, sungguh aku gak mau ada disini. Tolong aku Tuhan, please. Hanya Engkau yang mampu mengubah keadaanku ini, hanya Engkau tempat aku berharap dalam kelemahan & keterbatasanku ini. Amin.