»

Minggu, 20 November 2016

(mereka)

Bapa, aku tidak bisa melepaskan rasa ini, juga orang-orang ini, dengan kekuatanku sendiri. Aku terlalu mencintai mereka. Tetapi, aku tau bahwa Engkau baik dan berkuasa untuk menolongku

Minggu, 09 Oktober 2016

What's next?

9 Oktober 2016. Status saya sudah bukan lagi mahasiswa. And now what? What's next? Apa yang Engkau ingin aku lakukan selanjutnya? Tetap bimbing aku, sertai dan tuntun jalanku Bapa. Aku nggak tau kemana Engkau akan membawaku, tapi aku percaya akan penyertaanMu dan pertolonganMu yang ajaib.

Engkau sudah membawaku sampai sejauh ini, aku percaya Engkau akan melanjutkannya sampai akhir dengan cerita yang sempurna. Thanks God, terpuji namaMu, terpuji segala perbuatanMu. Hallelujah, amen.

Senin, 26 September 2016

Bintang dan Bayangan



Kemarin siang kebetulan lewat Jalan Semeru dan mata ini tertuju pada papan di depan sebuah sekolah. "SLTPK Mardiwiyata", tertulis demikian. Aku lalu teringat SMP-ku sendiri, tidak jauh dari situ, mungkin hanya 5 menit dengan berjalan kaki. SMP Kristen 1 nama SMP ku :) Letaknya deket sama Mardiwiyata, pas di seberang Stadion Gajayana, dan dikelilingi SMP-SMP yang tergolong oke di Malang, ada SMP Negeri 1, ada SMP Negeri 6, ada SMP Santa Maria 2, ada SMP Mardiwiyata, sedangkan sekolahku sendiri termasuk golongan sekolah yang... yah begitulah :)

Aku tau SMP Kristen 1 bukanlah sekolah populer atau sekolah favorit di Malang. Alasan dulu aku memutuskan untuk bersekolah disitu, selain ilham dari Yang Maha Kuasa (ciieeeh), salah satunya adalah aku nggak mau satu sekolah sama kakakku. Di dekatnya aku hanyalah bayang-bayang dari seorang bintang. Sama ceritanya bagaikan SMP Kristen 1 yg dikelilingi sekolah2 yg oke itu. Kakakku pintar, dia aktif berorganisasi, dia populer, dia terkenal diantara guru2. Sedangkan aku, aku nggak pintar, nggak pernah rangking di kelas, aku nggak aktif, guru2 banyak nggak percaya bahwa aku adeknya Leli si bintang yang bersinar, aku pendiam & pemalu parah sekali, dan singkatnya aku hanyalah pecundang.

Sulit bagi diriku untuk menerima diriku sendiri sebagaimana adanya aku, sulit menerima diriku sendiri yang nyatanya hanyalah seorang pecundang. Apalagi saat itu adalah masa transisi, masa remaja, masa mencari jati diri, masa dimana aku membutuhkan sosok untuk benar2 aku teladani, dan sosok itu harusnya adalah kakakku, yang sehari-hari paling dekat denganku, yang paling mungkin untuk aku tiru. Tapi aku tau, menjadi seperti dia adalah hal yang impossible, dia terlalu wow untuk aku yang kecil dan tak berdaya ini *haizzzz*

Di masa itu aku memiliki gambar diri yang buruk. Parah pendiemnya, parah pemalunya, parah nggak pinternya, sampai mindernya minta ampun. Nggak berani ketemu orang baru, bahkan kalo ada keluarga dari papa yg datang ke rumah pun aku sembunyi di kamar & aku tinggal tidur, sampai mereka pulang baru aku berani keluar kamar. Itu gambaran betapa rusaknya gambar diriku dulu. Tapi Puji Tuhan semakin kesini, Tuhan pulihkan aku. Sekarang sih udah nggak terlalu pendiem, nggak terlalu pemalu, dan udah nggak bodo2 bgt lah, hahahaha. Tapi kalau kebetulan kalian yg baca ini adalah teman lamaku, mungkin kalian tau seberapa parahnya ineke yg dulu.

Sebagai orang Kristen, aku meyakini bahwa hidup orang percaya adalah kehidupan yang penuh berkat melimpah, kehidupan yang lebih daripada pemenang, karena Tuhan sudah menjamin melalui janji2Nya buat orang percaya. Tapi pada kenyataan yang aku hadapi, seolah2 sebaliknya. Aku hancur, aku nggak berguna, aku nggak bisa apa2. Berulang kali aku mempertanyakan Tuhan, bahkan bertaun2 aku nggak ke gereja. Aku marah sama Tuhan, aku kecewa kenapa hidupku seperti ini, orang lain bersinar sementara aku hanya menjadi bayang2. Bisa bayangkan betapa 'nggak banget'nya aku waktu itu?

Kamis, 30 Juni 2016

I forgive you, even if you are not sorry

Aku memaafkan kalian, sekalipun kata maaf tidak pernah keluar dari mulut kalian.


Aku iklaskan semua pengorbananku yg tidak pernah kalian hargai

Kamis, 16 Juni 2016

God, You're amazing


Aku ingat bagaimana keajaiban itu benar2 nyata di perjalanan skripsiku.
Semester kmrn aku "melamar" Bu Lat, dan beliau menolakku.
aku ditolak huhuhuaku ditolak huhuhu

Sepanjang bulan Maret 2016, judul & dospem harus fix (deadline tanggal 31 Maret 2016)


10 Maret 2016:
Target dospemku Pak Yulius. Aku menemui beliau selesai kuliah Topik Khusus. Ternyata beliau minta neko2 & nggak langsung bilang iya. Yasudahlah...

19 Maret 2016:

Target dospemku beralih ke Pak Aryo. Aku sms beliau, tapi nggak dibalas2. Yasudahlah...
sms ku ga dibalas huhuhu


22 Maret 2016:
Aku menunggu hari Selasa dimana aku mengikuti matkul Pak Aryo, Data Mining. Tapi beliau nggak masuk. Yasudahlah...

25 Maret 2016:
Baru kepikiran judul SPK. Dan entah kenapa aku yakin bgt sama judul itu, ada damai sejahtera gitu deh.. "Dimana ada damai sejahtera, disitu Aku ada" :)

29 Maret 2016:
Udah hari Selasa lagi, lebih tepatnya Selasa di minggu terakhir deadline. Ini Selasa terakhir aku punya kesempatan ketemu Pak Aryo. Dan beliau masih nggak masuk... OMG aku hopeless, aku hrs gmn, ini minggu terakhir deadline dan aku blm nemu dospem.

30 Maret 2016:

Pilihannya tinggal 2, Pak Eman dan Pak Zaky. Pak Zaky terlalu master, aku minder dibimbing beliau hahahaha. Ya gmn lg, mau nggak mau ya sama Pak Eman... Siang aku menemui Pak Eman dan beliau nggak banyak omong, ttd aja dan surprisenya beliau kasi catatan di proposalku, tanpa aku minta dan tanpa beliau tau latar belakang aku pernah ditolak hihihi. Ga tau ada angin apa tiba2 beliau nulis begini
hahaha surprise
Masih tanggal 30 Maret 2016, malamnya aku menemui Bu Lat yg kebetulan ada jadwal ngajar kelas malam. Langsung aku tembak dan dengan terpaksa beliau kasi ttd persetujuan menjadi dosen pembimbing 2 ku hahahahaha. Sorry lho bu saya membuat anda terpaksa :)

6 April 2016:
Bimbingan proposal ke Bu Lat. Kilat & ga basa-basi. Dikasi 3 ttd bimbingan sekaligus hehehe.

12 April 2016:
Bimbingan proposal ke Pak Eman, sekaligus deadline pengumpulan proposal di fakultas. Laporanku banyak yg dicoret2, tapi it's ok lah langsung dibenerin hari itu juga & dikumpulin ke fakultas, dapet 4 ttd bimbingan.

14 April 2016:
Bocoran kalo pengujiku Pak Rangsang & Bu Lat. Jangan tanya gimana perasaanku. Campur aduk!! Pak Rangsang orangnya pinter & detail gitu deh, sementara Bu Lat pembimbingku, kalo ada melesetnya kan aku malu, malu2in pembimbing juga.

16 April 2016:
Seminar Proposal. Dapet giliran terakhir, presentasi kilat. Pak Rangsang bingung tanya apa. Bu Lat juga ga tanya2. Lembar revisi kosong 
revisi pak rangrevisi bu lat



You are amazing, God. Big thanks. Big hug.
I'm nothing without You. Thanks God.

Jumat, 10 Juni 2016

Sisa yang Bermanfaat

Tuhan, biarlah di sisa hidupku ini aku boleh berguna bagi orang lain, hidupku menjadi kitab yang terbuka sehingga orang lain bisa melihat Engkau hidup, Engkau nyata, Engkau Tuhan, hidupku membawa kemulyaan bagi namaMu.

Ini aku, utuslah aku

Minggu, 05 Juni 2016

Menunggu Februari 2017

Ga sabar segera Februari 2017.

Keluar dari Surabaya tercinta. Pdhl dulu aku keukeuh mau hidup di Surabaya dengan segala gemerlapnya. Kota besar yang bisa memberikan aku "kemewahan hidup", gaji lebih besar, kota sibuk dengan segala urusan bisnisnya, orang2 dengan pemikiran lebih maju, teman2 parlente yang bs diajak nongki2 & shopping2, serta tempat2 yg bisa membuat aku bermanja-manja dengan materialismenya, dan aku ingin tetap tenggelam di dalamnya, menjadi bagian dari mereka. Surabaya is my destiny, Surabaya is my dream, Surabaya is my ambition.

Tapi setelah papa sakit tahun 2015 kemarin, aku baru nyadar bahwa segala "kemewahan hidup" yang aku dapat selama ini di Surabaya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan "kenyamanan hati" bila kita dekat dengan keluarga, orang2 yang kita sayangi. Rasanya aku masih ingin di dekat orang tuaku, melayani mereka di masa tua mereka, menjadi orang yang siap sedia pasang badan disaat mereka tidak mampu melakukan sesuatu, serta memenuhi setiap kebutuhan mereka.

Aku pingin cari kerja di Pandaan, yang bisa PP tiap hari, bisa bontot masakan mama, biaya hidup jg ga banyak2 amat, bisa nabung buat beli rumah buat mama, bisa ngawasi isa sepulang aku kerja, bisa bantu2 kalo ortu butuh sesuatu.

Mungkin ini tahap pendewasaan, dimana mencari "kemewahan" berganti dengan mencari "kenyamanan", semua untuk "aku" berganti dengan semua untuk "mereka yang kusayang", gaya hidup "gengsi & hedon" berganti dengan gaya hidup "sederhana & berkecukupan", memprioritaskan "teman & karir" berganti menjadi memprioritaskan "keluarga"

Tuhan terima kasih untuk tamparan yg mengingatkan aku untuk meninggalkan segala kemewahan dunia dan kembali memprioritaskan apa yang harus diprioritaskan. Ini rencanaku, ini masa depanku, ini karirku, ini hidupku, perbuatlah yang baik seturut rencanaMu. Amin.

Senin, 23 Mei 2016

finally, i know them

Ya Tuhan, aku merasa cuma dimanfaatin aja, aku merasa mereka nggak bener2 tulus temenan sama aku.

Coba seandainya aku ga bisa apa2, paling ga ada yg mau deket2 sama aku.

Memang bener, temen sejati itu baru bisa keliatan saat kita mengalami masa2 sulit.

Nyesek, pingin nangis. Setelah apa yg aku perbuat sama mereka, semua pengorbananku, ternyata mereka nggak bener2 tulus.


Kamis, 14 April 2016

Ketika Krisis Melanda

12 April 2016

BCA 350.000
CIMB 300.000
BNI 2.900.000 (uang mama 5.000.000 aku pinjam 2.000.000 buat beli hp)

Tuhan aku percaya Engkau yg mencukupkan segala sesuatu dan tidak membiarkan keluargaku kekurangan.

Senin, 14 Maret 2016

Aku Ini Kenapa?

Ya Tuhan aku ini kenapa?
Ada yg aneh dgn diriku bbrp hari ini.

 

http://www.konsultasipsikologi.icbc-indonesia.org/cara-meluapkan-emosi-yang-benar/

Senin, 15 Februari 2016

Sabar ma...

Sabar ya ma.. Aku pasti berjuang beli rumah buat mama.. Sebentar lagi :)

Rabu, 20 Januari 2016

ah yasudahlah

Tuhan aku dikecewakan sama si gendut (untuk kesekian kalinya).
Ah yasudahlah, bukan hakku untuk menuntut pembalasan.
Ah yasudahlah, bukan bagianku untuk menghakimi orang lain.
Ah yasudahlah, toh sukacita & damai sejahtera itu adalah pilihan.
Aku memilih untuk tetap bersuka cita dan hidup dengan hati yang penuh damai sejahtera, apapun yg orang lain perbuat padaku hari ini.

Bagianku hanya mengampuni & melupakan. Aku duduk diam dan menyerahkan perkaraku ini padaMu.

Selasa, 19 Januari 2016

Yesus pokok dan kitalah carangNya

Tuhan Yesus, terima kasih sudah memberiku talenta yg luar biasa untuk aku boleh bagikan kepada orang-orang di sekitarku. Terima kasih Engkau memberiku kepercayaan untuk melayani mereka. Terima kasih telah memakaiku untuk perpanjangan tanganMU bagi mereka. Terima kasih memberiku kesempatan menghidupi hidup untuk semakin hidup, bermanfaat buat sekelilingku.

Biarlah aku tetap menyadari bahwa semua adalah dari Engkau, dan semua kemulyaan kembali padaMU Bapa. Jangan aku lupa diri, sombong, menganggap semua adalah hasil usahaku sendiri dan mencuri kemulyaanMU. Jaga hatiku, biarlah aku tetap ingat semua dari Engkau, dan segala kemulyaan kembali padaMU saja. Engkau semakin bertambah, aku semakin berkurang


Terima kasih Tuhan. Jadikan aku hamba yang baik, pakai aku lebih lagi. Amin.

Senin, 04 Januari 2016

Tuhan mengingatkan melalui apapun (1)

2 hari berturut2 nemu postingan2 yg memberkati. Memang ditulis oleh saudara seberang, tapi ada pesan yg baik di dalamnya. Ini postingan di hari pertama, diambil dari https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10205142628073483&set=a.1620868809775.2076669.1478081480&type=3&theater
Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang.
Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima.
Mereka sanggup beli barang-barang mewah.
Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan.
Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
Tapi santai saja saat harus naik angkot kemana-mana.
Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.
Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.
Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya.
Tapi juga tidak merendahkan orang yg lebih miskin darinya.
Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi.
Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.
Mereka punya..
Tapi tidak teriak kemana -mana.
Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya.
Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama.
Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti : Pamit saat pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang orang yang ada di rumah itu), kembalikan pinjaman uang sekecil apapun, berani minta maaf saat ada kesalahan & tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun. Kelihatannya sederhana, tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.
Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama & kesederhanaan.
Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang.

Tuhan mengingatkan melalui apapun (2)

Hari kedua aku diberkati dengan postingan yg diambil dari https://www.facebook.com/ponco.bk/posts/1109107769130166

ALLAHU AKBAR.... 
Hari ini saya membuktikan bahwa masih banyak orang memiliki hati yang luar biasa....
Hari selasa yg lalu tgl 29 Desember 2015 saya dan istri perjalanan naik sepeda motor dari Kota Malang ke Ponorogo melalui Kab Blitar... Saat diperjalanan kami berhenti sejenak di daerah Wlingi Blitar untuk shalat dhuhur... selesai shalat kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai Ponorogo...
Saat di Ponorogo saya baru sadar jika Hp saya tidak ada di saku ataupun di dalam tas... maka saat itu juga memakai HP istri saya coba hubungi No Hp saya... Subhanallah... terdengar suara bapak" yang tenang dan bilang jika HP Beliau temukan di teras masjid wlingi dan sekarang sedang beliau simpankan...(padahal banyak orang jk di kondisi tsb akan segera mematikan Hp tsb atau membuang kartunya dan memakai Hp nya) Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau dan mengijinkan Hp tersebut diambil beberapa hari lagi oleh teman saya sesama konselor IbuShanti Widyawati yg rumahnya di Blitar ttp kebetulan hari tersebut ada di bondowoso..
Tetapi Beliau langsung menjawab... "tidak usah pak... saya yakin bapak sangat membutuhkan Hp ini terutama nama" kontaknya... biar besok saya paketkan.. Insya Allah beberapa hari sampai di Ponorogo... minta tolong dituliskan alamatnya... Masya Allah... mulia sekali Beliau... dan saya berkeinginan nanti saya akan mengucapkan dan memberi tanda terima kasih kepada Beliau memakai alamat pengirim...
Esoknya beliau SMS ke no Hp istri menyapaikan Hp sudah terpaketkan dengan jasa pengiriman JNE jam 13.00... dan mungkin karena Beliau takut saya khawatir Beliau berkata lagi Insya Allah beberapa hari lagi paketan akan sampai di Ponorogo... 
Dan hari ini.... Paketan HP itu benar" sampai di saya... dan.... Subhanallah, tanpa nama dan hanya tertulis "Saudaramu Di Blitar"... Ya Allah... inikah arti ukhuwah islamiyah... begitu mulianya beliau... bahkan sesaat kemudian saya telp beliau mengucapkan terima kasih dan menanyakan alamat... Beliaupun enggan memberikan alamat bahkan nama... 
Bapak yang baik.... dimanapun berada, terima kasih... semoga Allah SWT memberikan keberkahan umur kepada Bapak dan keluarga... memberikan keberkahan kesehatan kepada Bapak dan keluarga... memberikan keberkahan rejeki kepada Bapak dan keluarga... 
Saya yakin... kata" terima kasih tidak Bapak harapkan.. termasuk shere saya di FB... tapi saya hanya ingin berbagi... masih banyak orang baik di sekitar kita... dan kitapun punya kesempatan belajar mencontoh keihlasan Bapak menjadi orang baik ! Insya Allah...

Kebaikan yang kita lakukan tidak perlu dipamer-pamerkan, tidak perlu juga mengharap imbalan atasnya. Lakukan saja dengan iklas dan tulus, Tuhan yang akan membalaskannya.

... orang baik masih ada ...