»

Minggu, 28 Januari 2018

Nana

Udah 2-3 kali di tahun baru ini aku mimpi nana. Dalam mimpiku rasanya aku & nana adalah teman dekat yang suka jalan2 & menghabiskan waktu bersama dengan seru. Padahal di dunia nyata aku & nana bukan teman dekat. Aku & nana bagaikan langit dan bumi, dia cantik & populer sedangkan aku hanya remahan rengginang seng ngenteni dicucuk pitike tonggo, aku mah apa atuh.

Tapi aku selalu bahagia saat bangun tidur setelah mimpi nana. U know, I dont have friends now. Dan rasanya seneng bgt kalo aku punya temen, jalan2 sama2, apalagi itu seorang nana :D wow bgt gak sih hahaha. Yah walaupun persahabatanku sama nana cuma dalam mimpi tapi aku seneng.

Di dunia nyata, aku & nana udah lama bgt gak kontak, sejak lulus sma bahkan (hmmm sangat2 lama). Entah gmn skrg kabarnya, aku berharap dia baik2 saja, aku berharap dia bahagia. Cuma itu harapanku sebagai sahabatnya di dunia mimpi :)

Tuhan, tetap jadikanlah dia sahabatku, meski hanya dalam mimpi. Tapi bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendakMu.

Jumat, 19 Januari 2018

Take My Five Loaves and Two Fishes

Kejadian ini bener2 menjadi sebuah pelajaran berharga melalui proses yang menyakitkan. Iya, menyakitkan. Menyakitkan saat kami harus bener2 mengorbankan ambisi kami, mengesampingkan ego kami, demi keluarga.

Aku, punya kesempatan besar buat pindah kerja. Itu bener2 suatu hal yang aku idamkan sejak 2015 lalu, sejak aku ada di Rima aku pingin buru2 out dari sini. Dan saat kesempatan itu terbuka lebar, malah bersamaan dengan moment meninggalnya papa. Itu bikin aku mikir lagi buat pindah kerja, karena aku mikir kalau aku jadi anak baru aku gak bakal dapet THR buat bayar SPP nya isa. Alasan kedua, karena gajinya cuma beda beberapa ratus ribu dari Rima, dan aku ga berani menukar zona nyamanku untuk uang yang beberapa ratus ribu aja lebihnya (pengalaman pahit masa lalu aku lepas Sampoerna demi GG). Juga kalau di tempat baru aku belum tentu betah, u know aku orang yg bermasalah dengan adaptasi. Yah, aku harus mengalah, setidaknya sampai ekonomi keluargaku stabil dulu. 

Isa, aku tau dia gak lagi ikut kepengurusan Talita Kum periode setaun kedepan. Aku tau dia pingin banget, tapi jika dia ikut kepengurusan maka waktu buat nemeni mama tinggal sedikit. Aku tau dia bener2 berkorban untuk itu, demi meluangkan waktu buat mama. Jujur aku ikut sedih waktu ada pengumuman "Open Recruitment Talitakum 2018-2019" dan "Camp Regenerasi Talita Kum 2018-2019" dan Isa tidak ada bersama mereka, aku ikut sedih.

Semoga pengorbanan kami ini akan menjadikan kami lebih kuat dan lebih solid dalam 1 keluarga. Tuhan yang beri kekuatan buat mama, novi, isa, dan indo. Tuhan yang akan gantikan berkat itu dengan berkat yang lebih besar. Seperti seorang anak yang merelakan 5 roti dan 2 ikannya untuk sesuatu yang lebih besar, demi mauNya Tuhan, dan Tuhan yang akan gantikan berkali-kali lipat kemudian.




Kamis, 11 Januari 2018

Hikmat di 2018

Ini postingan pertama di tahun 2018, beberapa hari setelah tahun baru, dan beberapa hari setelah papa meninggalkan kami. Aku gak tau gmn kedepan nanti setelah papa tidak bersama kami, terutama bagaimana dengan mama. Baik psikologisnya maupun kesendiriannya di rumah talangagung. Aku sedang bingung bagaimana mama nantinya.

Tuhan tolong kasi aku hikmatMu, apa yang harus aku lakukan. Tuhan yg kuatkan aku, mama, novi, dan isa. Pimpin dan sertai kami, serta berkati kami dengan hikmat yang berlimpah sehingga kami tau bagaimana harus melanjutkan hidup nanti tanpa papa. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin