Bapa, Engkau saja yang berhak menilai baik-buruknya seseorang. Aku, Cis, dan setiap orang, Engkau yang menilik setiap hati manusia. Jaga hatiku tetap murni, bersih, tulus di hadapanMu. Aku tau Cis begini-begitu yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang pemimpin. Aku mau stop respon/perasaanku yang salah, stop merasa aku lebih benar dari orang lain (Cis), stop keinginanku menghakimi orang lain (Cis), stop roh pemberontak, stop roh baper/perasaan ingin mundur dari penggembalaan.
Bapa, thank you udah mengajariku bahwa pemimpinpun nggak sempurna, pemimpinpun juga manusia. Ajar aku tetap punya hati anak, sekalipun pemimpinku begini-begitu. Ajar aku tetap mengasihi dan menghormati pemimpin di atasku. Sama seperti Daud yang punya kesempatan balas dendam membunuh Saul, tapi respon hatinya benar, dia tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan. Sama seperti Samuel tetap mau diajar oleh Imam Eli sekalipun Imam Eli sudah menyimpang & menutup mata atas ketidakbenaran. Respon Samuel tetap benar, Samuel tetap menghormati sekalipun pemimpinnya melakukan kesalahan.
Bapa, ajar aku punya hati yang besar, hati yang luaaaaaassssss, hati yang lapang, dan ajar aku punya kerendahan hati. Ajar aku punya respon yang benar sekalipun sekitarku (dan pemimpinku) salah. Ajar aku seperti Daud & Samuel, tetap menganakkan diri dibawah pemimpin yang sudah tempatkan diatasku. Aku percaya, banyak pelajaran yang sudah Engkau siapkan untuk aku bisa belajar dari mereka. Belajar segala yang baik dari mereka untuk aku bisa berkembang, dan belajar yang buruk dari mereka supaya aku tidak jatuh ke lubang yang sama dengan mereka.
Thank you Bapa, aku percaya bukan kebetulan Engkau menempatkan mereka ada di atasku. Saat ini aku stop untuk menghakimi mereka, aku stop memberontak, aku stop bersungut2 atas ketidakbenaran yang mereka lakukan sebagai manusia yang terbatas. Melepas pengampunan buat Cis, buat Ad, buat Cds, buat Cefan, dan melepas berkat yang terbaik buat mereka. Berkati mereka dalam setiap aspek hidup mereka, urapan yang baru, jubah yang baru atas pelayanan mereka, Engkau yang terus memegang tangan mereka untuk kembali kepada kebenaran.
Thank you Bapa, Engkau mengubahkan aku. Entah mereka berubah atau tidak, bukan jadi perkaraku lagi. Yang pasti hatiku dulu yang sudah Engkau ubahkan, aku jadi orang yang merdeka dari segala sakit hati, prasangka, respon2 yang tidak benar. Sebagaimana Engkau terlebih dulu mengampuni aku, aku juga mengampuni mereka. Penghakiman adalah hakMu. Jagai hatiku selalu Bapa. Amen.
