»

Rabu, 04 Oktober 2017

Rantai yang Tidak Pernah Putus [Bulshit Writing]

Selesai aku mengantar adik2ku lulus dan memperoleh gelar sarjana mereka, aku kemudian menghilang di sekitar akhir bulan Agustus, bertepatan dengan aku pindah kos dan mengacuhkan message dari mereka.

Mereka pasti seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Aku tau apa yang mereka rasakan, karena aku juga sudah mengalaminya.

Setelah aku keluar dari Jcb, aku kehilangan mentor super seperti Pak Ted. Begitu juga saat aku kehilangan sahabatku Hadi. Aku juga kehilangan Bing. Oh ya ampun, aku baru sadar bahwa aku kehilangan begitu banyak orang2 penting yang telah "mengantar" diriku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Kehilangan mereka itu seperti mimpi saja, sekejab menghilang. Dan baru sadar bahwa aku kehilangan saat aku membutuhkannya. Contohnya aku ingin upgrade, tapi aku kehilangan petunjuk, mulai dari mana aku harus berjalan dan bagaimana step2 yang harus aku lalui. Begitulah kira2 saat aku kehilangan para mentorku, Pak Ted, Hadi, dan Bing yang selama ini membimbingku.

Mungkin mereka kehilangan aku itu rasanya seperti aku kehilangan Pak Ted, Hadi, dan Bing sekaligus. Karena apa yang aku lakukan dan aku ajarkan ke adik2ku itu sebagian adalah apa yang telah aku pelajari dari Pak Ted, Hadi, dan Bing. Bagaimana dulu aku diajar oleh para mentorku, begitulah aku mengajar adik2ku. Belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih cerdas dalam hal teknis, dan lebih berhikmat dalam memanajemen diri. Kadang aku mengajarkan dengan lembut, kadang aku mengajarkan dengan keras dan tegas, yah persis seperti Pak Ted, Hadi, & Bing mengajarku dulu. Dan aku bersyukur, sekian tahun Tuhan mempercayakan padaku adik2 yang harus aku rawat dan aku bimbing, sampai pada akhirnya mereka lulus.

Aku yakin rantai itu tidak pernah putus. Seperti halnya Pak Ted, Hadi, dan Bing yang telah mengajar aku, lalu kemudian aku meneruskannya kepada adik2ku. Aku tau pasti suatu saat nanti mereka juga akan dipercayakan orang2 muda untuk mereka ajar. Mereka akan menjadi mentor2 super. Seperti pepatah yang mengatakan pemimpin yang baik akan melahirkan pemimpin berikutnya. Rantai itu tidak akan pernah putus, dimulai dari 1 orang dan ajaran kebaikannya akan memenuhi dunia, dari satu rantai ke rantai berikutnya.

Aku telah purna tugas dan aku sadar bahwa suatu saat nanti mereka akan melupakan aku. Gpp sih, gak masalah. Yang penting aku sudah melakukan tugas yang dipercayakan Tuhan ke aku. Aku sudah membersamai perjalanan hidup mereka dengan mengajar kebaikan. Aku berusaha menjalankan apa yang menjadi tugasku dan selebihnya Tuhan yang akan melakukan tugasNya.

Aku yakin ladang2 pelayanan baru telah Tuhan siapkan untuk aku. Akan ada orang2 muda yang aku ajar berikutnya. Aku berusaha bertanggung jawab atas perkara kecil, dan kemudian Tuhan yang akan menambahkan perkara2 yang lebih besar.

Di akhir tulisan, doaku untuk adik2ku ya Tuhan, saat aku melepaskan genggamanku dari tangan mereka, Engkau yang mengambil alih hidup mereka. Aku melepas, dan Engkau tetap memegangnya. Aku tau di tanganMu masa depan mereka akan bersinar. Engkau yang membimbing & menyertai adik2ku supaya mereka tetap pada jalanMu dan suatu saat mereka bisa mencapai tujuan hidup mereka, menjadi sukses. Sukses bukan berarti tentang materi, tapi saat hidup mereka (dan apapun yang mereka kerjakan) bermanfaat untuk orang lain dan mendatangkan kemulyaan bagi nama Tuhan.

Segala sesuatu datangnya dari Engkau, dan segala sesuatu kembali untuk kemulyaan namaMu.