»

Rabu, 18 April 2018

Hidayah bagi si alay

Menahan diri untuk tidak riya/pamer/mencari pengakuan itu masaoloh, beratnya minta ampun hahaha. Tangan ini rasanya gatel mau nyetatus wkwkwkwk.

Aku dulu tukang mencari pengakuan, aku akui itu. Begitu ada di tempat yg bagus langsung cekrik & upload. Begitu makan makanan enak langsung cekrik & upload. Begitu ngumpul2 seru2an langsung cekrik & upload. Tujuannya ya cari pengakuan, biar dikira keren, gaul gitu. Duh aku dulu begitu alay, begitu pamer, dan...... begitu menjijikkan hahaha (menjijikkan-nya terlambat disadari).

Yah begitulah sampai negara api menyerang & menyadarkan diriku. Hmmmm memang setiap manusia punya titik balik. Titik balik dimana dia dipaksa berubah oleh keadaan. Yah begitulah.... menyakitkan hahaha. Kalo bahasanya saudara seberang itu "mendapat hidayah dari azab".  Mulai saat itu aku jadi males foto2, males pamer, males mencari pengakuan, karena aku malu. Aku malu karena aku menyadari bahwa diatas langit masih ada langit. 

Aku foto2 tempat bagus, aku foto2 makanan, aku foto2 bareng temen2, sok2 ngeluh masalah kerjaan.....
hei hei hei... di luar sana ada orang-orang yang lebih gokil dari kamu tapi gak pamer. 
di luar sana banyak orang yang lebih keren tapi gak alay.
kamu itu siapa, baru gitu aja udah dipamer2in, gak malu apa sama mereka2 yg lebih master?
gak malu apa masih cetek ilmunya, kerennya, dan isi dompetnya tapi udah sombong? huahaha

Yah aku belajar banyak dari peristiwa negara api menyerang itu. Aku belajar gak egois, aku belajar gak mencari pengakuan, aku belajar tidak mencuri kemulyaan nama Tuhan, dan pada intinya adalah AKU BELAJAR UNTUK RENDAH HATI. Dan dari pelajaran itu, aku juga terima pelajaran tambahannya, yaitu aku bisa belajar menilai orang lain. Yihaaaa.... :D

Tapi dengan aku bertobat dari alay, riya, pamer, dan mencari pengakuan itu, bukan berarti aku langsung berubah 180 derajat hidup suci dan sederhana. Aku masih belajar kesana, belajar sederhana dan gak mencari pengakuan semata. Tapi kadang juga masih khilaf sih wkwkwk, ya Tuhan ampuni aku, hahaha. 



Ubah hatiku sperti hatiMu, kudus berkenan padaMu. Bagaikan emas yang murni, bentuk hatiku slalu. Biar kumenjadi ciptaan baru, bebas dari smua yang jahat. Serupa dengan gambarMu, sucikanku, kuduskan hatiku Tuhan :)


Diangkat dari kisah nyata... (bwahahaha)