21 Juli 2024
Hari ini Mnr seperti biasa, cuma ketambahan anak youth aja yang numpang Mnr. Si anak youth ini biasa main gitar juga di Mnr asalnya, lalu daripada ribet2 aku cari kunci dulu, aku kasi gitarnya ke dia. Dia mengiringi gitar dengan sangat baik, keren.
Pas doa, kembali ce Er menyindir masalah minder dalam doanya. Ya Tuhan aku nggak minder, cuma daripada ribet cari kunci kan mending si anak youth ini yang gitarin. Terus pas udah selesai Mnr, ce Er bilang ke anak youth, "thank you ya udah digitari". Aku langsung sakit hati seketika mendengar itu. Salahnya adalah selama ini, bertahun2 aku gitarin ce Er, nggak pernah ce Er bilang 'thank you' sekalipun. Ini ada anak youth gitarin sekali aja langsung diterimakasihin. Aku sakit bgt denger itu. Bukan iri atau apa, aku kecewa aja, kayak selama ini aku gitarin dia nggak ada artinya. Aku kalo keinget itu jadi nangis bombay, di mata ce Er aku nggak berharga.
- Aku nggak diajak ngobrol, malah HP an. Begitu Vrn datang, dia mau mendongakkan kepala (nggak fokus ke HP lg) dan ngajak Vrn ngobrol. Gitu juga dulu sama dj. Oke aku nggak asyik di matamu.
- Aku selalu disindir2 minder dalam doanya. Bayangkan moment doa dipakai buat nyindir.
- Dia bilang kalo Maria blm siap, sebuah pernyataan yang arogan untuk menghakimi anak yang baru belajar, oke kamu suci aku penuh noda, kamu pendoa aku pendosa.
- Dia bilang ke Vrn kalo jam Mnr dimajukan, tp ngnggak bilang ke aku. Dia selalu mutusi nggak ada Mnr kalo ada anak yang nggak bisa dtg Mnr. Dia menganggap aku follower aja, nggak ditanyai pendapatku, nggak ada pengaruhnya di Mnr.
Ya Tuhan, aku mau belajar jadi anak sulung. Aku mengampuni ce Er untuk kesekian kalinya. Aku nggak mau terhenti oleh karena perasaan kecewa sama pemimpinku, aku mau menyadari bahwa pemimpinku juga manusia yang nggak sempurna. Terima kasih Tuhan, berkali-kali aku ketemu pemimpin yang mengecewakan aku, aku tau Engkau sedang mempersiapkan aku jadi pemimpin juga yang lebih baik dari mereka. Terima kasih mempertemukan aku dengan pemimpin2 yang tidak sempurna, yang mengajariku bahwa jika suatu saat nanti aku ada di posisi itu aku nggak mau mengulang kesalahan mereka, nggak mau memperlakukan anakku seperti mereka memperlakukan aku.
Tuhan terima kasih buat kasih yang Engkau berikan padaku, yang tidak sama seperti dunia ini berikan. Kasih yang memampukan aku untuk mengasihi dan mengampuni orang yang menyalahi aku. Tuhan aku mengampuni ce Er, Tuhan aku mengasihi ce Er. Terima kasih Tuhan buat pelajaran hidup yang menyakitkan ini, aku tau dibalik ini semua Engkau sedang mempersiapkan mentalku dan kapasitasku untuk menjadi orang yang dipakai Tuhan lebih besar lagi suatu saat nanti.
Aku hancurkan setiap sakit hati, kecewa, kepahitan, dendam, dalam nama Yesus. Aku memilih untuk mengampuni dan mengasihi. Haleluya, Tuhan baik!!!!