Bbrp bulan lalu waktu aku crash sama Cis, aku berdoa supaya aku punya coach baru, aku ganti coach. Aku bener2 yg se-menyerah itu, se-desperate itu, karena ketidakcocokanku sama Cis.
Aku berdoa supaya aku punya coach yang introvert. Coach yg gak usah banyak ngomong tp kerdja kerdja kerdja. Coach yg logis, detail, & pola pikirnya terstruktur. Coach yg sudah selesai dengan dirinya sendiri, tidak lg mengejar populer, jabatan, tidak cari muka. Coach yg tidak pilih kasih.
Dan amazingnya, semuanya itu aku temukan di diri Icha.... WOOOWWW.... Aku terkejut Tuhan mengabulkan doaku sedetail itu.
Iya, memang aku ga boleh pilih2 kerjasama sama siapa. Baik leader di atasku & anak2 di bawahku. Tapi kalo secara personality cocok, chemistrynya kuat, bukankah tantangan yg dihadapi akan semakin terasa mudah? Dan aku bersyukur Tuhan kasi aku leader/partner yg cocok, spec nya passs sampe sedetail2nya.
Dari situ aku belajar bahwa aku harus minta dengan detail, termasuk spec pasangan hidup. Kalo permintaanku sejalan sama maunya Tuhan, apa sih yg Tuhan gak kasi? Bayangkan sedetail itu lho Tuhan kasi aku coach, dan pasti sedetail itu pula Tuhan kasi aku PH nanti. Luarrrr biasa Tuhanku 🤩