»

Kamis, 07 Desember 2017

Sawang Sinawang

Aku pernah mengagumi seseorang, adik kelasku namanya Ira, seorang penyanyi, populer, manis, pinter di sekolah, pinter dandan, punya sister2 yang kompak, pokoknya aku diem2 ngefans lah hehe. Aku melihat hidupnya begitu sempurna.

Aku juga pernah sedikit iri sama Devina. Keluarganya begitu harmonis dan hangat satu sama lainnya, cina totok bukan cina abal2 hahha, keluarganya punya usaha sendiri, dan sangat rohani sekali (papanya majelis gereja). Aku melihat keluarganya begitu sempurna.

Nah akhir2 ini, aku lagi ngefans sama seorang artis, Maudy Ayunda. She is so cute, so lovable. Manis, imut2, kaya, sukses, pinter, karirnya bersinar, studinya juga oke bgt, dia kuliah di Oxford, tapi dia orang yang rendah hati dan sederhana, gak neko2, berkelas, dan jauh dari gosip2 miring artis. Wow aku melihat hidupnya begitu sempurna.

Tapi ada suatu waktu, aku pernah gak sengaja baca di facebooknya Ira, dia nulis status yang intinya dia gak puas dengan hidupnya. Helloooo??? Aku disini mengagumi kamu, melihat bahwa hidupmu begitu sempurna, bahkan kalo bisa nih kita tukeran tempat deh, aku pingin bisa jadi kayak kamu. Lhah tapi kok dia-nya sendiri (yang sempurna di mataku) malah memandang hidupnya buruk.

Ah hidup itu memang sawang sinawang. Kadang apa yang kita lihat sempurna di kehidupan orang lain belum tentu orang itu ngeh bahwa dia sempurna, bahwa ada orang lain yang sangat menginginkan hidup yang dia jalani.

Itu bikin aku mikir lagi, seandainya keadaannya dibalik gimana ya? Seandainya ada orang lain yang sedang mengagumi diriku (cieh...) melihat hidupku begitu sempurna, tapi diriku sendiri gak bersyukur & gak ngeh bahwa ada orang lain yang begitu menginginkan hidup yang aku jalani sekarang.

Yah intinya aku harus belajar buat banyak-banyak bersyukur dari sekarang. Orang lain memang KELIHATANNYA memiliki hidup yang sempurna, tapi dia yang menjalaninya belum tentu merasa hal yang sama. Aku harus belajar living in the NOW, dan tidak membandingkan diri dengan kehidupan orang lain atau kehidupanku di masa lalu. Biarlah orang lain punya kelebihan2nya sendiri, toh mereka juga belum tentu memiliki kelebihan yang aku punya sekarang.

Tuhan itu luar biasa, skenarionya ke setiap orang itu UNIQ, jalan hidupku punya ceritanya sendiri yang berbeda sama orang lain. Yang perlu aku lakukan hanya aku menjalani apa yang Dia mau di dalam hidupku, dan bersyukur aja atas apa yang aku alami, juga bersyukur di setiap kelemahan dan kelebihanku. Bersyukur karena aku UNIQ dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain  :-)